JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Daerah Pemilihan 2 Johny Simanjuntak menceritakan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara.
Tidak hanya antrean pasien, kata dia, tetapi jenazah pasien Covid-19 juga ikut mengantre menunggu giliran untuk dimakamkan.
RSUD Koja di Jakarta Utara menjadi salah satu cerminan fasilitas kesehatan yang mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
"Pernah 29 jenazah antre, menunggu proses pemulasaraan (di RSUD Koja)," kata Johny saat dihubungi melalui telepon, Jumat (9/7/2021).
Johny mendatangi RSUD Koja saat salah satu kader ranting partainya menjadi korban Covid-19.
Ambulans berjejer mengantre untuk mengantar para korban keganasan virus corona ke tempat peristirahatan terakhir.
Kondisi ini sebelumnya tak pernah dibayangkan siapa pun, juga bagi Johnny yang dimintai tolong mengurus jenazah yang sudah terbujur kaku selama lebih dari delapan jam.
"Kader kami itu baru bisa dimakamkan jam 21.00 malam, padahal meninggalnya pagi, sudah cukup lama," ujar Johny.
Johnny juga diberi tahu oleh pihak RSUD Koja bahwa mereka mulai kewalahan mengurus jenazah dan pasien yang terus berdatangan.
Pihak rumah sakit bahkan menawarkan keluarga jenazah untuk mencari peti mati sendiri karena persediaan yang minim.
"Saya dengar pihak rumah sakit bilang kalau mau cepat tolong carikan peti mati sendiri," kata Johny.
Dia mengatakan kemungkinan kondisi ini tidak hanya dialami oleh RSUD Koja saja, melainkan di rumah sakit seluruh DKI Jakarta.
Untuk itu dia meminta agar seluruh warga tidak menyalahkan pihak rumah sakit dalam penanganan Covid-19. Medis dan fasilitas kesehatan sudah kolaps, baik untuk pelayanan pasien maupun untuk pemulasaraan mereka yang sudah tiada.
Hari ini, Jumat, DKI Jakarta mencatat angka kematian harian tertinggi pasien Covid-19. Tercatat 196 meninggal dunia.
Jumlah pasien meninggal konsisten meningkat seiring dengan masifnya penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Sepekan terakhir, angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta mencapai 759 orang dengan tiga kali penambahan di atas 100 kasus per hari.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/09/21365341/kondisi-pandemi-di-jakarta-saat-jenazah-covid-19-harus-mengantre-untuk