Salin Artikel

Kisah Kenzi, Anak Petugas PPSU yang Mengidap Epilepsi dan Mikrosefalus

Kenzi kini berusia 1 tahun lima bulan . Ia anak kedua dari seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Mulyadi (39) dan istrinya, Ima (37).

Mereka tinggal di rumah kontrakan kecil yang berdekat dengan menara listrik bertenaga tinggi di permukiman padat penduduk di Jalan Bandengan Utara, Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara.

TribunJakarta.com melaporkan, berdasarkan keterangan Ima, Kenzi dari lahir hingga saat ini harus bergantung pada susu medis khusus.

Kenzi lahir pada 11 Maret 2020, di Rumah Sakit Atma Jaya, Penjaringan, Jakarta Utara.

Saat itu, Kenzi harus mendapat perawatan di ICU karena sempat mengalami pendarahan.

"Kenzi sempat masuk ke ICU karena kepalanya sempat ada pendarahan dan sempat tidak menangis juga. Tapi saat itu belum diagnosis mikrosefalus dan epilepsi," kata Ima kepada TribunJakarta.com pada Selasa (13/7/2021).

Setelah itu, lanjut Ima, Kenzi mengalami kejang dan perlu bantuan alat untuk bernapas.

Bayi Kenzi harus dipasangkan selang urine kateter untuk memudahkannya buang air kecil.

"Setelah dua minggu dirawat, Kenzi dibawa pulang. Namun, ia kembali kejang ketika memasuki usia 6 bulan," lanjut Ima.

Melihat kondisi putranya yang tak kunjung membaik, Ima dan Mulyadi membawa lagi Kenzi ke Rumah Sakit Atma Jaya.

Setelah dirawat selama 10 hari, belum ada perkembangan yang berarti hingga Kenzi dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

"Di sana, Kenzi di-EEG atau rekam otak. Didiagnosa menderita epilepsi intraktabel dan mikrosefalus. Lingkar kepalanya mengecil jadi tidak seperti anak-anak normal," kata  Ima.

Meski syok mendengar hal itu, Ima dan Mulyadi berjanji akan tetap merawat dan menjaga Kenzi.

Sejumlah teman Mulyadi, sesama petugas PPSU, bersimpati dengan kondisi Kenzi. Mereka lalu menggalang dana untuk membantu Mulyadi mencukupi kebutuhan susu Kenzi yang terbilang mahal dan sulit didapatkan.

Berita ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Petugas PPSU se-DKI Galang Dana untuk Beli Susu Khusus Anak Penderita Epilepsi di Penjaringan

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/14/10152771/kisah-kenzi-anak-petugas-ppsu-yang-mengidap-epilepsi-dan-mikrosefalus

Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke