Polisi juga menangkap penadah berinisial D yang menerima ponsel hasil pembegalan yang dilakukan para tersangka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para tersangka ditangkap di lokasi yang berbeda. S dan MS ditangkap di Pondok Gede, Bekasi. D ditangkap di rumahnya di Pasar Kramat, Jakarta Timur, Rabu lalu.
"Pertama kami amankan saat itu adalah Saudara D. Dari hasil penadahnya dulu, kemudian baru MS dan S," ujar Yusri dalam konferensi pers secara daring, Jumat ini
Yusri mengatakan, S merupakan pelaku utama aksi pembegalan di warkop yang mengambil uang kotak amal berisi Rp 800 ribu dan ponsel pengunjung, LM. S juga yang membacok bagian dada LM saat berusaha mempertahankan ponsel. Korban pun meningga dunia.
"S dan MS ini yang masuk ke dalam, lima orang rekan menunggu di luar. Si S ini melayangkan celurit ke dada korban saat korban berteriak," kata Yusri.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing sebelumnya mengatakan, peristiwa itu diketahui pertama kali oleh saksi AR (20). Saat itu, saksi sedang tidur dan mendengar teriakan korban.
"Saksi sedang tidur kemudian terbangun karena ada teriakan korban yang meminta pertolongan,” ujar Erna di Bekasi, Selasa.
AR melihat korban bersimbah darah akibat tusukan senjata tajam di dada kiri.
Saksi langsung berteriak dan meminta pertolongan warga dan melapor ke pihak kepolisian.
AR bersama warga membawa LM ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/16/15083071/2-begal-yang-tewaskan-pemuda-di-bekasi-dan-seorang-penadah-ditangkap