Ujaran itu mungkin tepat menggambarkan situasi pandemi Covid-19 saat ini.
Pemerintah daerah berjibaku menambah kapasitas rawat pasien Covid-19, namun tak kunjung cukup menampung pasien yang datang.
Di Depok, misalnya. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok mengaku sudah menambah kapasitas rawat puluhan rumah sakit di wilayah itu, tapi langsung penuh terisi dalam waktu dekat.
"Kita sudah menambah kapasitas bed di rumah sakit itu selama 1 bulan lebih dari 200 bed (saat ini 1.084 bed)," ungkap juru bicara satgas, Dadang Wihana, kepada Kompas.com, Jumat (16/7/2021).
Pemerintah bahkan telah mendedikasikan RSUD Kota Depok menjadi rumah sakit khusus penanganan Covid-19.
Dengan kata lain, tak lagi menerima pasien dengan penyakit selain infeksi virus SARS-CoV-2.
"Akan tetapi, BOR-nya (tingkat keterisiannya) tidak turun karena permintaan bed ruang perawatan itu sangat tinggi, baik oleh warga Depok maupun oleh warga luar Depok," jelasnya.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata Depok mencatat sekitar 600-800 kasus baru Covid-19 per hari.
Dengan penuhnya rumah sakit, otomatis pasien Covid-19 yang terpaksa isolasi mandiri tanpa perawatan optimal semakin banyak.
"Saat ini warga Depok ada yang dirawat di Depok, ada juga yang dirawat di RS-RS di wilayah Jabodetabek lainnya. Berdasarkan data, memang warga Depok yang dirawat di RS-RS di Depok kurang lebih 35 persen, tapi banyak juga warga Depok yang dirawat di luar Depok," jelasnya.
Akhirnya, pemerintah harus bersiasat agar arus keluar-masuk pasien Covid-19 dipercepat sebab banyak pasien mengantre di IGD.
Sebab, menambah kapasitas rawat pasien Covid-19 bukan hal sepele lantaran ketersediaan tenaga kesehatan yang semakin sulit.
Hari ini, Pemerintah Kota Depok menambah satu lokasi isolasi terkendali berkapasitas 400 tempat tidur di Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia atau Wisma Makara 2.
"Makara 2 juga akan difungsikan sebagai tempat pemulihan. Jadi, pasien yang sudah sembuh dan tinggal pemulihan, berdasarkan pertimbangan dokternya sudah bisa dilepas, nanti pemuliahannya dialihkan ke Makara 2. Sehingga, bed di rumah sakit bisa dimanfaatkan oleh pasien yang antre di IGD," ungkap Dadang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/16/17233011/depok-sudah-tambah-ratusan-tempat-tidur-pasien-covid-19-tapi-tetap-tak