Salin Artikel

Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Turun Dratis Saat PPKM Darurat

Senior Manager of Branch Communicaton and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, penumpang yang berangkat ke atau tiba di bandara itu sempat menyentuh angka 13.000-15.000 penumpang per hari saat PPKM darurat diterapkan.

Junlah tersebut termasuk penerbangan domestik dan internasional.

Sebelum PPKM darurat, kata Holik, total pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai 60.000-70.000 orang per hari.

"Domestik dan internasional itu 13.000-an lah, semua berangkat dan datang. Kalau kemarin sebelum masa PPKM darurat kisaran 60.000-70.000 (pergerakan penumpang)," paparnya melalui sambungan telepon, Minggu (18/7/2021).

"Sekitar 60-70 persen penurunannya," sambung Holik.

Dia mengatakan, dampak dari penurunan itu, pihaknya menyesuaikan operasional serta layanan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Beberapa hal yang diubah, yaitu tempat menunggu keberangkatan atau boarding lounge di Sub-terminal 2D dialihkan ke Sub-terminal 2E.

"Untuk boarding lounge Sub-terminal D itu kami alihkan ke Sub-terminal E," ucapnya.

Meski demikian, konter check-in di kedua sub-terminal itu masih beroperasi untuk mencegah adanya penumpukan penumpang.

Selain itu, pihak Bandara Soekarno-Hatta juga menyesuaikan operasional dan layanan di pintu masuk penumpang di Terminal 2.

Holik menyatakan, penumpang hanya bisa masuk dari Gate 5 Keberangkatan Terminal 2.

"Untuk pintu masuk, kami melakukan single entry, yaitu di Gate 5 untuk penumpang. Khusus untuk kru pesawat tetap gate-nya khusus di Gate 4," kata dia.

Adapun penyesuaian operasional dan layanan itu aktif diberlakukan mulai Sabtu kemarin.

Holik menambahkan, sistem baru tersebut bakal diberlakukan hingga PPKM darurat berakhir pada 20 Juli 2021.

Namun, bila PPKM darurat diperpanjang, pihaknya tetap memberlakukan penyesuaian itu.

Hal tersebut, kata dia, dilakukan guna mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"(Tetap) diberlakukan karena memang diharapkan agar tidak bepergian. Ini salah satu upaya kami untuk mendukung pemerintah," ujar Holik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/18/17010181/penumpang-di-bandara-soekarno-hatta-turun-dratis-saat-ppkm-darurat

Terkini Lainnya

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke