Salin Artikel

Bansos Tunai untuk 99.763 KK di Jakarta Tertunda, Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) atau bansos tunai untuk 99.763 kepala keluarga (KK) di Jakarta tertunda untuk sementara.

Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari mengatakan, penundaan disebabkan oleh proses pemadanan data milik Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Sosial.

"Per hari ini, sementara dilakukan top up kepada 907.616 KPM (dari 1.007.379 KPM). Jika pemadanan data sudah selesai, selebihnya akan dicairkan minggu depan," kata Premi dalam keterangan tertulis, Senin (19/7/2021).

Premi menjelaskan pemadanan data ini diperlukan untuk menghindari data ganda pada penerima BST. Jika ditemukan data penerima dari Pemprov DKI sama dengan data penerima dari Kemensos, otomatis data tersebut akan dihapus dari penerima BST Pemprov DKI dan ditetapkan untuk mendapat BST dari Kemensos.

"Proses pemadanan ini memerlukan waktu, sehingga kami mohon masyarakat bisa bersabar. Jika memang terdapat duplikasi dengan data penerima BST Kemensos RI, penerima bantuan tersebut akan secara otomatis tereliminasi," ucap Premi.

Sebagai informasi penerima BST di Jakarta sebanyak 1.844.833 kepala keluarga yang terdata sebagai keluarga terdampak pandemi Covid-19.

Penerima BST dibagi menjadi dua, 1.007.379 KK akan mendapat BST dari Pemprov DKI Jakarta disalurkan melalui Bank DKI.

Sedangkan 837.454 KK akan menerima BST dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan disalurkan melalui PT Pos Indonesia.

BST yang disalurkan mulai hari ini adalah BST tahap 5-6 untuk bulan Mei-Juni 2021 dengan besaran Rp 300.000 per tahap.

"Sehingga total yang diberikan sekaligus dua bulan berjumlah Rp 600.000 untuk tiap penerima" kata Premi.

Khusus untuk penyaluran dari Bank DKI, penerima BST dapat langsung melakukan penarikan melalui mesin ATM Bank DKI terdekat.

Namun Premi berpesan kepada masyarakat agar tidak berkerumun dan tetap menjaga protokol kesehatan saat pencairan tunai di ATM.

"Tetap patuhi protokol kesehatan. Menggunakan masker, bawa hand sanitizer, jaga jarak dan jangan berkerumun," ucap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/19/20051051/bansos-tunai-untuk-99763-kk-di-jakarta-tertunda-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke