Salin Artikel

Tanda Tanya Bendera Putih di Pasar Tanah Abang Bentuk Protes PPKM, Siapa Pelakunya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan sejumlah bendera putih berkibar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, viral di media sosial.

Pria yang merekam video mengatakan, bendera dipasang oleh sejumlah pedagang di pusat grosis tekstil tersebut sebagai pertanda menyerah dengan situasi yang mereka hadapi di tengah pandemi Covid-19.

"Itulah keadaan di Tanah Abang kini. Bahwasannya dikibarkan bendera putih, melambangkan seluruh pedagang menyerah," ujar warga yang merekam video.

Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan 3 Juli lalu, Pasar Tanah Abang berhenti beroperasi. Hanya penjual bahan pangan yang dibolehkan untuk tetap buka.

"Dulu dikenal pusat pasar mancanegara, kini enggak boleh beraktivitas. Seluruhnya ditutup. Jadi Itulah bendera putih dikibarkan ada penyerahan diri. Kalau di (pertandingan) tinju, orang melemparkan handuk putih ke ring bahwasannya telah menyerah," sambung perekam video.

Tanda tanya siapa pelakunya

Pengelola Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna meragukan jika pedaganglah yang memasang bendera putih tersebut.

Menurutnya, pedagang biasanya selalu menyampaikan keluhan langsung kepada pengelola apabila ada permasalahan.

"(Oknumnya) kalau pedagang pasar yang berdagang di gedung sih sangat kecil kemungkinanya. Mereka kalau bersuara lebih ke arah minta audiensi dan mengirim perwakilannya," kata Heri saat dihubungi, Minggu (25/7/2021).

Heri menambahkan, selama ia menjadi pengelola Pasar Tanah Abang, dirinya belum pernah menjumpai peristiwa semacam ini.

"Selama saya di Tanah abang, belum pernah melihat adanya gerakan-gerakan seperti kemarin, dengan memasang bendera atau atribut apa pun. Baik dalam gedung maupun di luar gedung," ujar pria yang sejak 2008 menjadi pengelola Pasar Tanah Abang itu.

Heri mengatakan, saat ini unsur tiga pilar sedang melacak oknum yang mengibarkan bendera putih di kawasan Pasar Tanah Abang.

"Tiga pilar sedang melacak," kata Heri.

Kompas.com mencoba menghubungi Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Herwawan ihwal pelacakan oknum yang mengibarkan bendera putih. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons.

Berharap insentif dari pemerintah

Lebih lanjut, Heri mengatakan bahwa saat ini para pedagang berharap adanya insentif dari pemerintah untuk meringankan beban mereka selama pasar ditutup.

Heri menyebut insentif dapat diberikan dalam berbagai bentuk.

"Misalnya kebijakan impor barang, produksi barang, ada kemudahan yang diberikan pemerintah yang entah itu dari bentuk pajaknya, dari bentuk perizinannya dari bentuk ya berbagai cara lah untuk memberikan insentif tersebut," katanya.

Contoh lain, misalnya, keringanan cicilan pembayaran kredit di bank. Heri menyebut tak sedikit pedagang di Pasar Tanah Abang yang mengandalkan pinjaman bank sebagai modal awal.

Apalagi, perekonomian mereka sudah setahun lebih dihantam pandemi. Heri menilai, pemerintah harusnya bisa mengeluarkan kebijakan untuk memangkas bunga hingga memperpanjang batas waktu pembayaran.

"Kalau mereka harus membayar utang sementara barang belum laku kan sulit. Makanya perlu insentif berupa kelonggaran, ya kemudahan seperti itulah yang diharapkan oleh pedagang," ujarnya.

(Penulis : Ihsanuddin, Nirmala Maulana Achmad/ Editor : Sabrina Asril, Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/26/08190051/tanda-tanya-bendera-putih-di-pasar-tanah-abang-bentuk-protes-ppkm-siapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke