Salin Artikel

Warga DKI yang Sudah Vaksin Dua Kali Bisa ke Mana Saja, Ini Kata Epidemiolog

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, warga Ibu Kota yang sudah divaksin Covid-19 sebanyak dua dosis bisa bebas bepergian ke mana saja di Jakarta.

Petugas di lokasi penyekatan, kata Anies, akan meloloskan warga yang bisa menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 mereka.

“Jadi kalau mau ke mana-mana, buka aplikasi (JAKI), tunjukkan Anda hijau, artinya Anda bisa ke mana saja. Warna merah jangan pergi-pergi dulu karena berisiko,” kata Anies dalam rekaman suara, Minggu (1/8/2021).

Anies menjelaskan, indikator warna merah, kuning, dan hijau di aplikasi JAKI merupakan indikator tanda orang sudah divaksin atau belum.

"Tinggal masukkan nomor induk kependudukan (ke aplikasi JAKI), lalu akan muncul warna hijau sudah vaksin dua kali, warna kuning sudah vaksin satu kali, warna merah belum vaksin," imbuhnya.

Anies mengibaratkan, fungsi vaksinasi sama seperti helm ketika mengendarai kendaraan bermotor roda dua.

Seorang pengendara sepeda motor yang menggunakan helm belum tentu terhindar dari kecelakaan. Namun, helm akan mengurangi risiko fatal saat terjadi kecelakaan.

Jika ada masyarakat yang belum vaksin karena alasan medis dan hendak beraktivitas ke luar rumah, mereka bisa menggunakan surat keterangan dari dokter.

"Mereka cukup bawa surat keterangan dari dokter bahwa mereka memang belum bisa vaksin, atau kalau ada persoalan medis tidak bisa vaksin, cukup keterangan dokter itu akan bisa dikecualikan," ucap Anies.

Ia tetap menyarankan masyarakat yang belum vaksin untuk berkegiatan di rumah agar terhindar dari risiko tinggi terpapar Covid-19.

Kata epidemiolog

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyambut baik regulasi tersebut. Harapannya, semakin banyak warga Jakarta bersedia untuk divaksi Covid-19.

"Saya menilai kebijakan ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya melindungi atau menjaga keselamatan warganya, ya sudah semestinya warga harus mendukung," ujarnya kepada Beritajakarta.id, Jumat (30/7).

Dengan adanya kebijakan wajib vaksin bagi yang ingin beraktivitas di luar, keamanan masyarakat dari keterpaparan Covid-19 bisa lebih terjamin, ungkapnya.

"Kita semua bisa beraktivitas dengan lebih aman. Siapapun yang beraktivitas di Jakarta harus sudah divaksin. Mau penduduk di Jakarta, mau satu jam di Jakarta, semua harus sudah divaksin,” beber Pandu.

Meski demikian, protokol kesehatan (prokes) yang ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak aman satu sama lain tetap harus dilakukan, tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan aturan yang mewajibkan pegawai dan pelanggan restoran, kafe, salon, dan sebagainya untuk menunjukkan sertifikat vaksin.

Ini kemudian dijadikan momentum untuk mendorong masyarakat yang belum divaksin agar bersedia divaksin demi mewujudkan kekebalan kelompok.

"Fasilitas sudah ada, vaksin banyak, sentra vaksinasi di mana-mana, tinggal kita dorong dengan aturan supaya masyarakat itu mau melaksanakan vaksin. Ada masyarakat yang sadar akan pentingnya vaksinasi, tetapi ada masyarakat yang belum sadar, masyarakat yang belum sadar ini kita dorong untuk melakukan vaksinasi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Andri Yansyah.

Andri menjelaskan, Pemprov DKI juga telah menyediakan aplikasi JAKI untuk memudahkan warga yang butuh layanan dan informasi vaksinasi.

"Sebelum kita mewajibkan masyarakat divaksin, Pemprov DKI sudah memberikan kemudahan untuk vaksin dan kontrolnya melalui aplikasi JAKI,” tandasnya.

(Kompas.com, Singgih Wiryono/ Beritajakarta.id/ Aldi Geri Lumban Tobing)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/02/14052761/warga-dki-yang-sudah-vaksin-dua-kali-bisa-ke-mana-saja-ini-kata

Terkini Lainnya

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke