Pelaku gagal membawa kabur barang curiannya lantaran tepergok menggowes sepeda lipat itu oleh pemiliknya, seorang penjual kelapa bernama Anto (39).
Peristiwa bermula saat Anto pulang mengantarkan anaknya berangkat sekolah. Ia mengantarkan anaknya yang masih TK naik sepeda.
“Enggak lama habis nganterin, saya taruh sepeda. Habis itu saya beresin kelapa lagi, habis itu ada cowok ABG-lah sekitar 20 tahunan. Saya pikir masuk ke konter mau beli pulsa. Dari warung kelapa, saya lihat dia keluar bawa sepeda,” ujar Anto saat dikonfirmasi, Jumat sore.
Sepeda milik Anto saat itu diparkir di depan rumah sekaligus konter ponsel miliknya. Awalnya, Anto tak curiga sepedanya dibawa kabur oleh pelaku.
Ia pikir pelaku adalah warga sekitar yang sudah meminta izin meminjam sepeda kepada istrinya. Sebab, sepeda miliknya kerap dipinjam oleh warga sekitar.
“Tapi saya perhatiin kok mukanya enggak kenal. Sekitar 10 meteran dari warung kelapa, baru saya panggil. Kebetulan saya pegang golok sama kayu karena lagi motong kelapa,” kata Anto.
Pelaku pun berhenti. Anto yang saat itu mengacungkan golok kemudian menghampiri pelaku dan menginterogasi pelaku.
Anto bertanya kepada pelaku sebanyak empat kali terkait perbuatan mencuri sepeda. Namun, pelaku terus menjawab bahwa sepeda milik Anto adalah miliknya.
“'Kalau gitu mas maling, itu sepeda saya. Itu kesimpulan saya.' Enggak lama, istri saya keluar. Dia teriak sepedanya diambil orang,“ kata Anto.
Warga sekitar kemudian berkumpul dan menghajar pelaku. Anto kemudian melerai warga yang mengeroyok pelaku.
“Lalu saya panggil keamanan RW. Mereka telepon ke polsek. lalu dibawa ke polsek. Kasusnya saya serahin ke pihak yang berwajib,” tambah Anto.
Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Kebayoran Baru. Kasus percobaan pencurian sepeda ini ditangani oleh Polsek Kebayoran Baru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/06/19224841/tepergok-curi-sepeda-lipat-di-cipete-utara-seorang-pemuda-dihajar-warga