Salin Artikel

Dua Hari Sebelum Ditemukan Tewas, Terapis Bekam RS Berpamitan ke Ayahnya

Ayah RS, Sumaryanto, mengatakan bahwa RS terakhir kali pamit berangkat kerja pada Rabu (4/8/2021) siang.

"Terakhir almarhum itu pamitnya kerja. Saliman sama saya, saya pesan agar 'Hati-hati, pulangnya jangan malam-malam'," kata Sumaryanto saat ditemui wartawan di rumah almarhumah di Perumahan Pulogebang Indah, Jakarta Timur, Minggu (8/8/2021).

Sumaryanto mengatakan, RS yang bekerja sebagai terapis bekam itu terkadang pulang malam, atau bahkan tidak pulang.

Saat memilih tidak pulang, RS mengabari pihak keluarga. "Biasanya tidak pulang, terus telepon. Kan jelas, orangtua enggak nungguin," ucap Sumaryanto.

Namun, pada Rabu malam, tidak ada pesan yang diterima keluarga dari RS.

"(Kamis) paginya, saya hubungi, kok enggak dijawab. Pesan WhatsApp centang satu terus. Berarti kan enggak dibaca," ujar Sumaryanto.

Hingga pada Jumat pukul 11.00 WIB, RS ditemukan tewas di kolong Tol Jatikarya. Sore harinya, kata dia, polisi datang ke rumah.

Pihak kepolisian menanyakan ciri-ciri korban kepada pihak keluarga dan kebetulan seluruhnya cocok.

Adapun jenazah RS ditemukan warga yang sedang bekerja mencari rumput di sekitar lokasi.

"Mayat itu terkubur gundukan tanah setengah badan. Jadi tidak digali, karena ada gundukan tanah dia jadi cuma ditumpuk doang pakai tanah," kata Kapolsek Jatisampurna Polres Metro Bekasi Kota Iptu Santri Dirga, Sabtu (7/8/2021).

Di tempat kejadian, perkara polisi temukan barang bukti berupa pakaian, jilbab, cadar, sepatu, kacamata, dan cincin.

Hasil otopsi terhadap jenazah RS menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.

Hasil otopsi juga menunjukkan korban meninggal karena mati lemas atau kekurangan oksigen yang bisa terjadi kerena tenggelam dalam air atau tercekik atau karena alasan lainnya.

"Hasil otopsi menyimpulkan bahwa korban meninggal karena mati lemas," kata Dirga.

Ia juga mengatakan, ditemukan luka kekerasan di bagian wajah korban, terutama di bibir dan dahi. 

Meski demikian, pihaknya masih melanjutkan penyelidikan. Belum diketahui apakah korban tewas dibunuh ataupun jadi korban begal.

"Masih belum bisa disimpulkan. Karena alat buktinya masih minim," kata Dirga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/08/19485881/dua-hari-sebelum-ditemukan-tewas-terapis-bekam-rs-berpamitan-ke-ayahnya

Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke