JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebentar lagi akan meresmikan salah satu ikon transportasi di Ibu Kota bernama stasiun integrasi Cakra Selaras Wahana (CSW).
Fasilitas yang terletak di Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini menghubungkan halte Transjakarta koridor 1 dan 13 dengan stasiun MRT ASEAN.
Sebuah gambar yang diambil dari atas memperlihatkan desain stasiun integrasi CSW yang berbentuk cakram.
Terdapat skybridge yang menjadi jalur penghubung antar halte Transjakarta dan stasiun MRT. Saat malam tiba, lampu warna-warni berpendar di sekeliling skybridge.
Selain itu, stasiun integrasi CSW juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti lift dan eskalator, untuk mempermudah mobilitas komuter.
Sejarah halte Transjakarta CSW
Sebelum menjadi megah seperti sekarang, salah satu halte Transjakarta di stasiun integrasi tersebut sempat menarik perhatian karena posisinya yang terlalu tinggi di tengah jalan layang Ciledung-Tendean.
Untuk mencapai halte yang melayani bus Transjakarta Koridor 13 ini, calon penumpang harus menaiki sebanyak 117 anak tangga.
Direktur RUJAK Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja sempat menyatakan bahwa ketinggian halte tersebut setara dengan bangunan tujuh lantai.
Ketiadaan lift dan eskalator sebagai fasilitas penunjang yang dibutuhkan membuat halte sulit dijangkau oleh calon penumpang, khususnya orang tua dan penyandang disabilitas.
Jalan layang Ciledung-Tendean beserta halte Transjakarta tersebut mulai dibangun pada 10 Maret 2015 di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
Dana sebesar Rp 2,5 triliun digelontorkan untuk jalan sepanjang 9,3 kilometer tersebut, yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di Ibu Kota.
Proyek ini selesai pada 2017 dan diresmikan pada 16 Agustus 2017 oleh Djarot yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI.
Pada Desember 2017 saat tongkat kepemimpinan sudah berpindah ke tangan Gubernur Anies Baswedan, mantan menteri pendidikan itu sempat mengkritik pembangunan halte Koridor 13 yang tidak terintegrasi dengan moda transportasi lain.
Ke depannya, Anies ingin semua rancangan fasilitas transportasi terintegrasi satu sama lain.
"Semua perencanaan sekarang harus memasukkan faktor integrasi antarmoda," kata Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/09/13141331/sebelum-terhubung-dengan-skybridge-dan-jadi-megah-halte-csw-dulu-dikritik