JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lactashare mengungkapkan terjadi peningkatan jumlah distribusi ASI (air susu ibu) pada Juni dan Juli 2021 dibandingkan bulan-bulan sebelumnya selama pandemi Covid-19.
Lactashare merupakan sebuah layanan berbasis online yang mempertemukan pendonor ASI perah berlebih dengan bayi yang membutuhkan ASI.
Founder Lactashare, dr. Meralda mengungkapkan, terjadi peningkatan distribusi ASI pada Juni 2021.
"Juni meningkat, namun bertahap menurun seiring dgn pemberlakuan PPKM. Khususnya memasuki Agustus hingga hari ini juga menurun," ungkap Meralda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/8/2021).
Adapun dstribusi ASI bulanan di DKI Jakarta, sejak Agustus 2020 hingga Mei 2021, mencapai 317,155 liter ASI dengan rata-rata 35.000 liter setiap bulannya.
Sementara pada Juni 2021 terjadi peningkatan distribusi ASI yang cukup besar di Jakarta.
"Pada Juni 2021, distribusi ASI mencapai 89,095 liter ASI Donor, " ungkap Meralda
Sedangkan pada Juli 2021, distribusi masih tinggi meskipun menurun, yakni mencapai 64,350 liter ASI donor.
Distribusi tingkat nasional
Selain di Jakarta, dikatakan Meralda, hal serupa juga terjadi di tingkat nasional.
Dalam data distribusi se-Indonesia, pada Agustus-Desember 2020 jumlah distribusi mencapai sekitar 469.000 liter ASI donor atau rata-rata 117.250 liter per bulan.
Sedangkan pada Januari - Mei 2021, distribusi ASI di Indonesia sempat menurun menjadi sekitar 326.000 liter ASI donor atau rata-rata 81.500 liter.
Namun, jumlah distribusi ASI nasional kembali alami peningkatan hingga 3 kali lipat pada Juni 2021.
"Pada Juni 2021, distribusi sekitar 270.000 liter ASI donor, dan pada Juli 2021 distribusi sekitar 104.000 liter ASI donor," ungkap Meralda.
53 persen permintaan karena Covid-19
Sementara itu, Meralda mengungkapkan sebagian besar alasan permintaan donor adalah dengan alasan sang Ibu yang terpapar Covid-19.
"Secara umum, indikasi medis sang Ibu bayi karena alasan terpapar Covid-19. Presentasenya mencapai 53 persen. Sedangkan, 10,6 persen karena sang Ibu meninggal dunia," ungkap dia.
Sementara, alasan lainnya karena low supply hingga 13,7 persen, ibu dalam masa pengobatan 9 persen, dan Ibu terkena tumor atau abses mammae sebesar 4,5 persen.
Selain itu, dilaporkan kondisi bayi penerima ASI memiliki beragam indiksi medis.
"Bayi prematur sebanyak 22,2 persen, BBLR sebanyak 14,8 persen, Gizi Buruk sebanyak 13,6 persen, berat badan kurang hingga 13,6 persen, dan kelainan bawaan hingga 6,2 persen," tutup dia.
Untuk diketahui, Lactashare merupakan yayasan berbadan hukum yang melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan pendistribusian ASI dari para calon donor ASI kepada calon penerima ASI sesuai kaidah medis dan agama.
Selain itu, Lactashare juga menggalang dana untuk operasional donor ASI dan memfasilitasi secara penuh proses Donor ASI dengan konsep wakaf.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/12/21351301/permintaan-donasi-asi-meningkat-lebih-dari-dua-kali-lipat-sebagian-karena