Camat Mampang Prapatan Djaharuddin mengatakan, tiga korban merupakan satu keluarga.
“Pada saat kebakaran ini memang ada korban sebanyak tiga orang, satu keluarga yang terperangkap api,” ujar Djaharuddin saat ditemui di lokasi kebakaran, Minggu pagi.
Data yang diterima Kompas.com, korban bernama Kaka (30), Keni (40), dan Febri (3).
Pantauan Kompas.com, korban ditemukan saat pemadam melakukan proses pendinginan.
Jasad korban ditemukan di atas kasur dan tertimpa motor.
Pemadam kemudian menutup mayat korban untuk menunggu tim identifikasi dari Polres Metro Jakarta Selatan.
Korban telah dievakuasi oleh pihak terkait.
Sebelumnya, lebih dari 50 lapak pemulung di dekat Pasar Kambing ludes terbakar.
Herbert mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 03.19 WIB.
“Dugaan penyebab korsleting listrik,” ujar Herbert.
Herbert mengatakan, pihaknya mengerahkan 19 unit mobil pompa dan 95 personel untuk memadamkan api. Ia menyebutkan, api berhasil dilokalisasi sekitar pukul 04.52 WIB.
“Saat ini situasi sudah dilokalisir,” ujar Herbert.
Salah satu pemilik lapak bernama Dawi (49) mengatakan, awalnya mengetahui adanya kebakaran sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu, ia sedang tertidur pulas.
“Saya lagi tidur lalu badan terasa panas. Waktu keluar lapak, api sudah kelihatan besar,” ujar Dawi saat ditemui di lokasi, Minggu dini hari.
Ia kemudian membangunkan rekan-rekannya yang tinggal di lapak. Dawi kemudian berlari meninggalkan lapak.
“Barang-barang enggak ada yang berhasil diselamatkan,” kata Dawi.
Ia menyebutkan, ada sekitar 50 lapak pemulung yang terbakar. Lapak tempat tinggalnya berada di depan.
“Asal usul api dari belakang lapak pemulung,” kata Dawi.
Ia mengatakan, lapak pemulung yang terbakar berisi barang-barang seperti kardus, plastik, tembaga, dan besi.
Adapun lapak-lapak yang terbakar berada dalam satu lokasi yang berimpitan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/15/07561091/3-korban-tewas-akibat-kebakaran-lapak-pemulung-di-bangka-adalah-satu