TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menganggap, adanya mural yang diduga wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang, merupakan bentuk ekspresi masyarakat.
Sebagai informasi, mural tersebut telah dihapus atau ditimpa dengan cat hitam oleh pemerintah setempat dan TNI-Polri pada 12 Agustus 2021.
"Mural ini kan bentuk ekspresi masyarakat. Kita harus sikapi dengan bijak," ucap Arief pada awak media, Selasa (17/8/2021).
Politikus Demokrat itu berharap, pesan yang hendak disampaikan melalui mural tersebut dapat disikapi melalui kerja sama atau gotong royong antar warga di Indonesia, khususnya di Kota Tangerang.
"Semoga pesan-pesan yang disampaikan bisa sama-sama kita sikapi dengan kerja sama dan gotong royong untuk terus membangun negeri dan untuk menjaga Kota Tangerang," paparnya.
Adapun, Kapolsek Batuceper AKP David Purba berujar, pihaknya telah memeriksa dua saksi atas kasus pembuatan mural tersebut.
Namun, meski telah memeriksa dua saksi, kepolisian belum menentukan adanya tersangka atas kasus tersebut.
David menyatakan, pihaknya hingga saat ini tengah menyelidiki lebih lanjut kasus pembuatan mural tersebut.
"Kami sedang proses pencarian dan penyelidikan," sebut dia, Minggu (15/8/2021).
Kronologi penghapusan mural
Menurut Lurah Batujaya Jamaludin, mural itu dihapus oleh tiga pilar Kecamatan Batuceper, yakni pemerintah, dan TNI-Polri.
Dia mengungkapkan kronologi penghapusan mural tersebut.
Mulanya, pihak Kelurahan Batujaya menerima laporan dari warga terkait keberadaan mural tersebut di wilayah administrasinya pada 12 Agustus 2021 sekitar pukul 10.30 WIB.
"Kita ada yang melaporkan, warga. Kita enggak tahu kapan itu dibuatnya, sekitar jam 10.30 WIB (pada) Kamis, katanya ada gambar itu, kita lihat," papar Jamaludin.
Jamaludin lantas meninjau lokasi mural yang berada di Jalan Pembangunan 1, Batujaya.
Usai melakukan peninjauan, dia melaporkan keberadaan mural ke pihak Kecamatan Batuceper.
Dari laporan tersebut, tiga pilar Batuceper menimpa mural diduga wajah Jokowi itu dengan cat berwarna hitam.
Jamaludin mengaku tidak mengetahui alasan tiga pilar Batuceper menimpa mural tersebut.
Pasalnya, yang menimpa mural itu bukanlah pihak Kelurahan Batujaya.
"Jangan tanya saya soal penghapusan, saya hanya melaporkan ke tiga pilar," ungkapnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/17/10270271/tanggapi-mural-diduga-wajah-jokowi-wali-kota-tangerang-bentuk-ekspresi