Salin Artikel

PPKM di Tangerang Masih Level 4, Wali Kota: Angka Indikator Sudah di Level 3

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kembali menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 mulai 17-23 Agustus 2021.

PPKM level 4 diterapkan lantaran Pemerintah Pusat memperpanjang aturan tersebut pada Senin kemarin.

Namun, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan sebenarnya sejumlah indikator  sudah menunjukkan wilayahnya masuk level 3.

Adapun indikator yang dimaksud itu adalah angka kasus harian, jumlah kematian akibat Covid-19, serta tingkat keterisian kasur (bed occupancy rate/BOR) khusus pasien Covid-19 yang telah menurun.

"Tangerang Raya ini masuk dalam aglomerasi Jabodetabek. Walau masih di PPKM level 4, angka-angka indikatornya sudah di level 3," papar Arief kepada awak media, Selasa (17/8/2021).

Dia menegaskan, diterapkannya PPKM level 4 di wilayah tersebut lantaran pemerintah hendak menjaga keamanan masyarakat.

Hal tersebut juga dilakukan agar rantai penyebaran Covid-19 dapat diputuskan dan pandemi dapat segera berlalu.

"Pemerintah dalam hal ini tentunya ingin menjaga masyarakat agar tetap aman, rantai Covid-19 bisa kita putus dan pandemi ini bisa terus dikendali," urai politikus Demokrat tersebut.

Aturan soal perpanjangan PPKM level 4 yang diterapkan Pemkot Tangerang mengacu kepada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2021.

Perpanjangan itu berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Pusat yang menilai bahwa angka kasus Covid-19 mulai menurun.

Kasus terkonfirmasi positif turun sebesar 76 persen, sedangkan angka kasus aktif turun sebanyak 53 persen.

Begitu pula dengan jumlah kematian yang menurut pemerintah terus mengalami penurunan, sebaliknya angka kesembuhan positif Covid-19 justru terus bertambah.

Dalam penerapan perpanjangan PPKM seminggu ke depan, terdapat tambahan 8 kabupaten/kota yang masuk ke Level 3.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/17/10521911/ppkm-di-tangerang-masih-level-4-wali-kota-angka-indikator-sudah-di-level

Terkini Lainnya

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Perempuan di Jaksel Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke