Sebelumnya beredar informasi bahwa pelaku berinisial MA (30) nekat membakar bengkel karena hubungannya dengan korban (LE) tak direstui oleh orangtua LE. Padahal, pelaku yang berprofesi sebagai dokter itu tengah hamil.
Paman LE, Hendry menyatakan bahwa orangtua LE yakni ED dan LI tak pernah melarang anaknya menikahi MA. Pihak keluarga sebenarnya telah merestui hubungan LE dan MA.
“Kita keberatan soal pemberitaan itu. Mewakili keluarga, tujuan kita ingin membersihkan nama keluarga almarhum. Soal tanggung jawab dan restu itu tidak benar,” ujar Hendry, Senin (16/8/2021), dikutip dari Tribun Jakarta.
Menurut Hendry, LE dan MA telah berpacaran sejak 2019. Oleh karena itu, informasi perihal orangtua LE melarang anaknya menikahi MA hanyalah omong kosong belaka.
"Dua tahun lebih (MA dan LE menjalani hubungan). Jadi, misal ngomong enggak direstui, itu omong kosong lah," katanya.
Selain itu, pelaku disebut sempat meminta uang Rp 300 juta kepada LE sebagai bentuk tanggungjawab karena telah menghamilinya di luar nikah.
“Kita ada bukti kuatnya dan kita punya saksi pendukung. Apa yang kita beberkan semua itu pure kebenaran. Pada dasarnya kita tidak ingin memberatkan pihak manapun. Satu-satunya hal yang kita inginkan almarhum itu namanya dibersihkan,” ungkap Hendry.
Lebih lanjut, Hendry menyatakan pihak keluarga korban telah mengikhlaskan peristiwa tersebut. Keluarga hanya berharap pelaku dapat diproses hukum secara adil.
"Kita sama-sama klarifikasi. Kita berharap proses hukum ini berjalan baik karena kita hukum indonesia hukum yang adil," sambungnya.
Cerita Korban Selamat
Sementara itu, salah satu korban selamat dalam insiden kebakaran di Cibodas, CF juga angkat bicara melalui akun Instagram pribadinya.
CF mengaku masih dibayang-banyangi trauma karena nyawanya hampir melayang dalam kebakaran yang disengaja tersebut.
“Kalau saja malam itu Tuhan tidak selamatkan kami, berarti kami berlima akan mati terbakar,” tulisnya, dikutip Tribun Jakarta.
“Salah apa kami adik-adiknya sampai mau dibunuh dengan cara sekeji itu? Benar-benar gemetar kami kalau mengingatnya. Kok ada manusia sekejam itu,” imbuhnya.
CF mengaku khawatir akan masa depan dirinya dan N karena semua harta benda mereka ikut terbakar.
"Bagaimana masa depan kami. Semua barang kami di bengkel terbakar habis. Dari mana kami semua cari modal untuk usaha kami? Karena semuanya habis dibakar wanita itu," ujarnya.
Dia juga sedih mengingat kepergian orangtua dan kakaknya yang sangat tragis.
"Tidak ada kata-kata terakhir dari Papa, tidak sempat mendengar pesan terakhir dari Mama. yang ada hanya suara teriakan mereka minta tolong.
Toloonnnggggg, tolonggg kami. Papa Mama menjerit karena panas api yang terus menjilat.
Ini begitu menakutkan. Ini begitu mengerikan. Kami tidak mampu menolong Papa dan Mama kami saat mereka diujung maut. Kami begitu menderita setiap kali mengingat kejadian malam itu.
Tuhannn kalau saja kami bisa tolong Papa, Mama dan Koko," tulis CF.
Kronologi Peristiwa Pembakaran
Pada 6 Agustus 2021, sekitar pukul 23.10 WIB, pelaku cekcok dengan korban LE di depan bengkel tersebut saat berada di mobil MA.
LE kemudian turun dari mobil dan masuk ke bengkel lalu memberitahu ke keluarganya bahwa kekasihnya bakal membakar lokasi itu.
Seketika, pelaku mengendarai mobilnya dan pergi dari bengkel.
"Tidak lama kemudian terdengar ledakan di dalam bengkel dan langsung terjadi kebakaran," ujar Abdul.
Saat kebakaran terjadi, dua orang yakni CF dan N menyelamatkan diri. Naas, ED, LI, dan LE meninggal dunia.
Usai kejadian, kepolisian melakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku. Polisi menemukan barang bukti berupa bensin yang berada di dalam mobil MA.
Pelaku mengaku hanya melempar dua plastik ke dalam bengkel yang menyebabkan bengkel tersebut meledak hingga terbakar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/18/06223171/klarifikasi-keluarga-korban-tentang-hubungan-tak-direstui-dan-detik-detik