Hal itu disampaikan Kepala Koperasi Kampung Akuarium Darma Diani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/8/2021)
"Belum dihuni, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dihuni. Ada beberapa koreksi, ada keran yang lepas dan beberapa perbaikan kontraktor," kata Darma.
"Kalau fungsi sudah, misalnya di lantai ini ada keramik yang goyang, keran yang copot, jadi masih dalam tahap ceklis-ceklisnya," sambungnya.
Adapun kampung susun yang telah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (17/8/2021) itu hanya diperuntukan bagi warga yang terdampak penggusuran.
Darma menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih mengkaji biaya sewa bagi para penghuni.
Sementara untuk biaya listrik dan air, para penghuni akan dibebankan biaya sesuai pemakaian.
"Terkait biaya sewa masih dalam kajian, nanti akan kami umumkan. Kalau air dan listrik kan sudah jelas mereka bayar sesuai yang mereka pakai," jelasnya.
Berbeda dengan rusun lainnya, seluruh pengelolaan dan pemanfaatan fasilitas Kampung Susun Akuarium dilakukan oleh koperasi dan warga.
Diketahui sebanyak 107 unit yang berada di dua blok bangunan telah siap digunakan untuk warga.
Dari unit yang telah tersedia, 103 disiapkan untuk warga, sedangkan sisanya digunakan untuk ruang bersama.
Darma menambahkan, pemeliharaan fasilitas dan kebersihan akan dilakukan oleh warga dengan sistem penjadwalan.
"Ya berbasis warga saja, bertanggung jawab untuk unit dan sekitarnya dan lingkungan luasnya. Gotong royong aja, ya begitu nanti ada piket (kebersihan)," tambah Darma.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/20/11433691/fasilitas-masih-diperbaiki-kampung-susun-akuarium-ditargetkan-baru-dihuni