Salin Artikel

Dapat Rp 300.000 dari Pemkot Tangerang, Warga Bersyukur Akhirnya Terima Bansos

Jadwal penyaluran untuk seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) di 13 kecamatan di Kota Tangerang dibagi tiga hari, yakni Rabu-Jumat.

Pada Rabu ini, Dinsos menyalurkan bantuan untuk warga Kecamatan Benda, Batuceper, Cipondoh, Ciledug, dan Cibodas, di lokasi yang telah ditentukan.

Seorang penerima bansos dari Kecamatan Batuceper, Saiful, mengaku telah menerima bansos sebesar Rp 300.000 dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu.

"Udah, udah terima Rp 300.000," ucapnya saat ditemui di lokasi pembagian bansos untuk warga Kecamatan Batuceper di SMPN 7 Kota Tangerang, Rabu.

Saiful merasa terbantu dengan bantuan tersebut kendati nominalnya tidak terlalu besar.

Pasalnya, dia harus menghidupi empat orang anak dan istrinya.

Terlebih lagi, Saiful mengaku telah dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja pada awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Kalau dibilang ngebantu sih ya kebantu meski jumlahnya ya segini, tapi ya namanya rezeki," tutur dia.

"Saya dulu di-PHK pas awal-awal pandemi Covid-19 ini. Anak saya ada empat, ada istri, jadi total tanggungan sama saya ya enam orang di rumah," sambung warga Kebon Besar, Batuceper, itu.

Sejak dia dipecat, Saiful mengaku pernah menerima bantuan Covid-19 pada 2020, lalu tak pernah menerima bantuan lagi.

"Tahun kemarin pernah terima bantuan, kalau enggak salah Rp 500.000, tahun kemarin. Itu terakhir kali terima bantuan. Baru terima bantuan lagi ya sekarang ini," kata dia.

M Ikhsan, seorang penerima lainnya, mengatakan bahwa dia telah mengantre untuk menerima bansos sejak pukul 10.00 WIB.

"Ini masih tunggu. Saya ngantre tadi dari sekitar jam 10.00 WIB," tuturnya di lokasi yang sama.

Ikhsan berujar, pihak RT mendaftarkan dirinya sebagai penerima bansos tersebut.

Sebelum penyaluran ini, dia mendapatkan bantuan Covid-19 terakhir kali pada 2020.

"Tahun ini enggak pernah terima bantuan. Terakhir 2020, yang Rp 600.000 dari pemerintah," ucapnya.

Ikhsan merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut.

Pasalnya, kata Ikhsan, dia hanya bekerja sebagai karyawan bengkel dengan upah yang tidak menentu tiap bulannya.

"Di rumah saya menanggung biaya untuk anak saya, istri, sama adik istri saya. Ya ngerasa terbantu jadinya sama bantuan ini," tutur pria 23 tahun tersebut.

Isti, penerima lain, juga mengaku bahwa dia tak pernah menerima bantuan selama pandemi Covid-19.

Padahal, perangkat RT di lingkungannya meminta data diri Isti pada 2020.

"Saya sama sekali belum pernah terima bantuan Covid-19. Baru sekarang ini. Buat yang bantuan ini, saya didaftarin sama RT," ungkapnya di SMPN 7 Kota Tangerang.

Serupa dengan dua penerima lainnya, Isti merasa terbantu dengan bansos tersebut.

"Alhamdulillah ya saya bersyukur aja sekarang jadi penerima bansos. Ekonomi lagi susah gini kan," kata Isti.

Kasi Data Linjamsos Dinsos Kota Tangerang Arif sebelumnya berujar, seluruh KPM yang menerima bantuan sebesar Rp 300.000 itu adalah keluarga yang terdaftar di data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Anggaran untuk program yang bernama Bantuan Sosial Tangerang Peduli Sesama itu berasal dari Pemerintah Kota Tangerang.

Arif mengungkapkan, penerima bantuan paling banyak berasal dari Kecamatan Pinang, yakni sebanyak 1.333 KPM.

Sementara itu, penerima paling sedikit berasal dari Kecamatan Batuceper, sebanyak 418 keluarga.

"Paling sedikit 400-an (penerima), itu di Batuceper. Yang paling banyak dari Pinang, ada sekitar 1.333 KPM," ungkapnya.

Berikut merupakan jadwal dan lokasi pendistribusian program Tangerang Peduli Sesama di Kota Tangerang:

25 Agustus 2021

  • Warga Kecamatan Batuceper (sebanyak 418 penerima) di SMPN 7
  • Warga Kecamatan Benda (sebanyak 1.011 penerima) di SMPN 21
  • Warga Kecamatan Cibodas (sebanyak 474 penerima) di SDN 1 Cibodas
  • Warga Kecamatan Ciledug (sebanyak 842 penerima) di SMPN 28
  • Warga Kecamatan Cipondoh (sebanyak 766 penerima) di SDN Gondrong 387

26 Agustus 2021

  • Warga Kecamatan Jatiuwung (sebanyak 582 penerima) di Gor Gandasari
  • Warga Kecamatan Karang Tengah (sebanyak 722 penerima) di SDN Karang Tengah 1, SDN Karang Tengah 2, dan SDN Karang Tengah 11
  • Warga Kecamatan Karawaci (sebanyak 691 penerima) di GOR Balai Rakyat dan GOR Pabuaran Tumpeng
  • Warga Kecamatan Periuk (sebanyak 460 penerima) di Kantor Kecamatan Periuk
  • Warga Kecamatan Tangerang (sebanyak 820 penerima) di SDN 9 Sukarasa

27 Agustus 2021

  • Warga Kecamatan Larangan (sebanyak 606 penerima) di Kantor Kecamatan Larangan
  • Warga Kecamatan Neglasari (sebanyak 1.219 penerima) di SDN Taman Sukaria
  • Warga Kecamatan Pinang (sebanyak 1.333 penerima) di kantor kelurahan masing-masing

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/25/14353261/dapat-rp-300000-dari-pemkot-tangerang-warga-bersyukur-akhirnya-terima

Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke