Keputusan itu diambil setelah Kota Bogor mendapat berubah status menjadi level 3 di masa perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Ada beberapa ketentuan atau syarat yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola mal maupun pengunjung.
Berdasarkan aturan pemerintah di masa PPKM level 3, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi, yaitu:
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, secara umum mal-mal di Kota Bogor sudah siap untuk kembali buka.
Bima menuturkan, Pemkot Bogor bersama seluruh pengelola mal sudah menyiapkan mekanisme protokol kesehatan (prokes) yang diperlukan termasuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat wajib pengunjung yang akan masuk ke dalam pusat perbelanjaan.
“Sekarang PR kita adalah memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi yang harus betul-betul tersosialisasikan dengan baik ke semuanya. Supaya warga siap-siap pakai aplikasi ini sebagai syarat mengunjungi mal," ungkap Bima, Rabu (25/8/2021).
"Dan setiap pengelola pusat perbelanjaan menyiapkan QR code-nya. Saya sudah perintahkan Disperindag untuk bantu fasilitasi jika ada kendala di lapangan," tambahnya.
Bima menyebutkan, relaksasi-relaksasi untuk menggairahkan ekonomi sangat dibutuhkan, terlebih jika melihat data dan angka-angka perkembangan Covid-19 sudah cukup membaik.
Bima melihat, banyak karyawan yang terpukul secara ekonomi akibat toko-toko tempat mereka bekerja harus ditutup selama pemberlakuan PPKM.
"Karena kita berbicara roda ekonomi dan penghasilan karyawan (pekerja ritel). Ada ribuan karyawan yang sudah hampir dua bulan tidak bekerja karena harus tutup. Kami pastikan semuanya siap, sistemnya juga siap," tutur Bima.
Mal sepi pengunjung
Di hari pertama pembukaan mal di Kota Bogor, Selasa, beberapa tempat pusat perbelanjaan masih sepi pengunjung.
Risma (30), salah satu karyawan yang bekerja di Mal BTM Bogor, mengatakan, suasana di tempat kerjanya itu dari pagi hingga sore masih cukup lengang.
Risma menyebutkan, tak banyak pengunjung yang datang ke mal tersebut. Beberapa toko atau tenant juga masih tutup.
"Mungkin karena hari pertama ya, jadi masih kelihatan sepi. Karyawan juga masih harus merapikan tokonya karena udah lama enggak buka," kata Risma.
Risma mengatakan, selain pengunjung, karyawan juga diwajibkan memiliki aplikasi PeduliLindungi untuk masuk ke dalam mal.
Selain itu, sambung dia, baik pengunjung atau karyawan mal juga diharuskan mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang diterapkan oleh pengelola.
"Semuanya harus ikutin prosedur prokes, termasuk karyawan yang bekerja di mal ini," tambahnya.
Suasana yang sama juga terlihat di Mal Botani Square Bogor. Aktivitas pengunjung di tempat itu juga tak terlalu ramai.
General Manager Mal Botani Square Fery Gunardi mengatakan, setiap pengunjung yang hendak masuk diwajibkan memindai QR code melalui aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, anak-anak di bawah umur 12 tahun tidak diperkenankan masuk.
Meski sudah mulai beroperasi, pihak mal belum membuka tempat hiburan seperti bioskop, permainan anak, dan gym.
Selain itu, untuk memberi kenyamanan kepada para pengunjung, pihaknya memastikan seluruh staf dan karyawan tenant telah menjalani vaksinasi Covid-19.
“Untuk hari pertama ini, seperti yang kita lihat ya masih sepi mungkin dengan adanya penggunaan aplikasi PeduliLindungi itu kan suatu hal yang masih baru,” ujar Fery.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/25/15175101/mal-di-kota-bogor-kembali-beroperasi-restoran-bisa-layani-makan-di-tempat