Salin Artikel

Senja Kala Bioskop di Tengah Pandemi, Dulu Dikejar Kini Banyak Sineas Menghindar

Sejak virus SARS-Cov-2 mewabah ke seluruh penjuru negeri, ruang gerak bioskop sangat dibatasi, bahkan beberapa kali mengalami penutupan.

Hal itu seolah menjadi "malapetaka" bagi bioskop.

Bioskop harus berjuang keras agar kembali meraih kepercayaan dari pemerintah, penonton, hingga para pembuat film untuk dapat bertahan dalam kondisi yang serba sulit ini.

Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan, selama operasional bioskop dibatasi akibat pandemi Covid-19, banyak pembuat film nasional enggan memberikan karya mereka.

"Sudah hampir dua tahun mereka enggak mau (karena) kapasitas (bioskop) 50 persen, nanti rugi. Film nasional enggak ada, cuma satu dua yang masuk," kata Djonny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Bioskop memiliki "PR" besar untuk menggaet para produser film, baik dalam maupun luar negeri agar karya-karya tersebut diputar di layar emas.

"Yang paling penting kita harus approach film-film, impor maupun nasional. Itu yang saya lihat, menguji siapa yang betul-betul setia kawan," sambungnya.

Sebab, kalaupun bioskop di seluruh Indonesia sudah dibuka, semua itu tak ada artinya apabila tak ada film yang akan ditayangkan.

Adapun bioskop mulai ditutup pada 23 Maret 2020, saat kasus Covid-19 mulai muncul di Indonesia.

Tujuh bulan tidak beroperasi, akhirnya bioskop kembali dibuka pada 17 Oktober 2020.

Meski dibuka, kala itu bioskop hanya boleh menerima penonton dengan kapasitas yang dibatasi, yakni 25 persen hingga 50 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Kemudian, pemerintah secara resmi mengeluarkan kebijakan pengetatan aktivitas masyarakat, yakni pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat yang berlaku mulai 3 Juli.

Sejak hari itu, hingga saat ini Bioskop masih belum boleh beroperasi.

Berebut layar

Djonny mengenang masa-masa kejayaan bioskop sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Dalam situasi normal, Djonny bercerita banyak pembuat film nasional yang berlomba mendapatkan jatah layar demi film mereka disaksikan masyarakat.

Namun, situasi itu tak lagi terjadi di masa sekarang. Bioskop seakan sedang berada di masa senja kalanya.

"Kalau normal sih enggak usah cerita, kita dikejar sama mereka, 'Tolong, Pak, saya minta 50 layar'. Sekarang kan enggak, menghindar semuanya," tutur Djonny.

Hal itu bisa dianggap wajar karena para sineas perlu kuantitas penonton yang memadai demi tetap bertahan dI industri perfilman.

Berdasarkan data yang dikutip dari filmindonesia.or.id, terjadi perbedaan yang signifikan terhadap jumlah penonton dari film-film yang tayang di bioskop selama tiga tahun terakhir.

Pada 2019, film Dilan 1991 berhasil meraih penonton tertinggi sebanyak 5.253.411, sedangkan film triloginya, Milea: Suara dari Dilan, meraih jumlah penonton tertinggi pada 2020 sebanyak 3.157.817.

Sementara pada 2021, untuk sementara film Tarian Lengger Maut masih meraih jumlah penonton tertinggi sebanyak 222.062.

Djonny menyadari bahwa bioskop tak bisa memaksa para pembuat film menyerahkan film mereka naik layar di masa pandemi seperti saat ini.

Beruntung, importir film masih mau memberikan film-film luar untuk bisa ditayangkan di bioskop Indonesia.

"Kita enggak bisa paksa kok. Mau dikasih ke bioskop atau tidak terserah mereka. Tapi kalau jaringan internasional ini yang konsisten, dia kirim film ke kita," ucap Djonny.

Hingga saat ini, GPBSI dan jaringan bioskop lain masih berusaha meyakinkan pemerintah untuk mengizinkan bioskop kembali beroperasi di masa PPKM.

Menurut Djonny, apabila sudah diizinkan beroperasi, bioskop sebaiknya dibuka dengan kapasitas minimal 50 persen.

Hal itu bertujuan untuk tetap bisa menarik para sineas lokal agar mau menayangkan film mereka di bioskop.

Djonny mengajak para sineas dan penonton Indonesia untuk bahu-membahu membangkitkan kembali industri film Tanah Air.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/27/06334011/senja-kala-bioskop-di-tengah-pandemi-dulu-dikejar-kini-banyak-sineas

Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke