Salin Artikel

Kata Saksi Mata Tentang Mobil Dinas TNI Tabrak PKL di Pasar Jembatan Item Jatinegara

Salah satu saksi, Adi (31) mengatakan, mobil dinas TNI itu datang dari arah Jalan Bekasi Barat menuju Jalan Jatinegara Timur II. Sesampainya di depan Hotel Rio, mobil tiba-tiba oleng ke kanan hingga menghantam satu motor dan dua orang PKL.

"Tiba-tiba mobil itu datang dari sana, dari ujung. Ngebut, kencang. Nabrak motor dulu, setelah itu nabrak warung," kata Adi di lokasi, Selasa (31/8/2021).

Dia mengemukakan, dua PKL yang ditabrak itu merupakan pasangan suami-istri. Keduanya berjualan kipas angin di pasar tersebut.

"Dia (korban laki-laki) lagi ngobrol sama istrinya itu. Istrinya duduk, suami lagi main handphone waktu itu," ucap Adi.

"Tiba-tiba mobil datang, masuk. Udah, akhirnya kelindas, kena suaminya doang. Istrinya terpental," kata Adi.

Adi, yang merupakan sopir angkutan kota, menyaksikan kecelakaan itu saat dia sedang tiduran di sekitar lokasi.

Saksi yang lain, Asep (40), mengemukakan bahwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu pukul 23.30 WIB.

"(Korban) emang masih gelar lapak, karena sampai subuh di situ sama istrinya," kata Asep.

Asep mengatakan, saat kejadian, kondisi lalu lintas sepi. Ia menyebutkan, di dalam mobil dinas TNI itu ada empat orang.

"Ada empat, laki-laki semua. Dua orang enggak mau turun karena syok mungkin, enggak lama kemudian banyak warga," ucap Asep.

Adi mengatakan, keempat orang di dalam mobil dinas TNI itu tidak berseragam.

"Informasinya dari Bandung," ujar Adi.

Berdasarakan keterangan Asep, satu korban, yakni korban pria meninggal di RS Premier Jatinegara. Sementara istri korban masih menjalani perawatan.

Berdasarkan laporan Tribun Jakarta, nama korban yang meninggal itu adalah Alfi Maryansyah (34), warga Rawa Bunga, Jatinegara.

Kompas.com mencoba mengontak RS Premier Jatinegara soal nama korban. Pihak RS Premier Jatinegara mengatakan, korban sudah dibawa ke RSPAD Gatot Soebroto.

Kepala Humas RS Premier Jatinegara Sukendar tidak mengetahui kondisi terkini korban.

"Korban dibawa ke RSPAD. Update ke RSPAD," kata Sukendar.

Ditangani Pomdam Jaya 

Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel (Arh) Herwin Budi Saputra mengatakan, kasus kecelakaan itu ditangani Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

"Masih dicek. Sedang dalam penanganan di Pomdam Jaya," kata Herwin saat dikonfirmasi, Senin kemarin.

Dalam foto dan video yang diterima Kompas.com, mobil dinas TNI yang mengalami kecelakaan itu berpelat 3010-54.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/31/19055211/kata-saksi-mata-tentang-mobil-dinas-tni-tabrak-pkl-di-pasar-jembatan-item

Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke