"Tidak benar, belum ada info itu," kata Yogen kepada Kompas.com pada Rabu (1/9/2021).
"Silakan yang punya informasi itu untuk datang ke polres saja untuk terbuka, biar enggak liar beritanya, ya," imbuhnya.
Sebelumnya, dugaan keterlibatan aparat bersenjata dikemukakan oleh pengacara korban, Tatang Supriyadi, kepada Kompas.com pada Rabu siang.
Tatang menyampaikan, aparat bersenjata itu berjumlah sekitar empat orang.
Mereka disebut mengancam dan mengintimidasi korban dengan menunjukkan senjata api kepada korban yang disekap selama tiga hari.
"Menurut klien kami, ia ditunjukkan senjata api, (lalu ditanya), 'Kamu tau ini apa? Mati kamu kalau kena ini', mengaku dari sana (angkatan bersenjata), lalu melakukan intimidasi, termasuk kekerasan fisik. Ancaman-ancaman berupa, 'Saya tembak kamu, kamu mati'. Sambil memperlihatkan senjata api," kata Tatang.
Lalu, pada hari terakhir, ada lagi aparat yang datang, kali ini disebut menggunakan pakaian dinas lengkap, dan disebut sempat memukul kening korban menggunakan ponsel.
Namun, ketika petugas keamanan hotel dan polisi datang, aparat-aparat itu disebut sudah kabur, menyisakan dua orang sipil yang kemudian ditahan polisi.
Meskipun demikian, Tatang mengklaim telah mengantongi bukti-bukti dokumentasi keterlibatan para aparat tersebut.
Ia juga mengaku sudah menyetorkan nama-nama mereka, sebagaimana mereka memperkenalkan diri, kepada kepolisian yang mengusut kasus ini.
"Korban baru kenal setelah ada penyekapan itu. Mereka memperkenalkan diri, mengenalkan namanya," ucap Tatang.
"Fotonya juga ada di kami. Termasuk foto yang menggunakan pakaian lengkap dinas juga sudah ada di kami. Nama-namanya sudah dilaporkan ke Polres Depok," ujarnya.
Tatang tidak bersedia menjawab pertanyaan Kompas.com mengenai instansi para aparat itu berasal, apakah mereka anggota Polri atau TNI.
"Nanti, setelah kami lapor resmi ya," kata dia.
Ia mengaku berencana melaporkan hal ini ke Detasemen Polisi Militer.
"Rencana seperti itu tapi kami masih koordinasi dengan polres," lanjutnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/01/17061381/polisi-mengaku-tak-tahu-ada-keterlibatan-aparat-bersenjata-dalam