Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta yang terbit pada Rabu (1/9/2021).
Tercatat, nilai ekspor secara kumulatif (Januari-Juli 2021) juga meningkat 20,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Bahkan, BPS Jakarta mengatakan nilai kumulatif ekspor pada tahun ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
"Ini mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi semasa pandemi," ungkap BPS Jakarta.
Diketahui, pada Juli 2021 sedang ada pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sementara pada Juli 2020 sedang diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Turun dibandingkan Juni
Namun, bila dibandingkan dengan ekspor pada Juni 2021, ekspor Juli 2021 turun 15,3 persen.
"Akan tetapi penurunan ekspor kali ini lebih dipengaruhi oleh pola musiman yang menurun pascahari raya, " kata BPS Jakarta.
Ada dua komoditas utama yang memiliki share terbesar terhadap total ekspor mengalami penurunan. Komoditas kendaraan dan bagiannya yang memiliki share tertinggi tiap bulannya, turun hingga 27,3 persen.
Demikian juga dengan komoditas emas/perhiasan yang menjadi komoditas andalan kedua, turun paling dalam di antara yang lainnya, sebesar 39,4 persen.
Beberapa komoditas lain yang nilai ekspornya turun yaitu mesin/pesawat mekanik, barang-barang rajutan, juga sabun dan preparat pembersih.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/01/21021171/nilai-ekspor-jakarta-pada-juli-2021-naik-42-persen-di-bandingkan-tahun