"Korban mengalami luka, yaitu jari tangan bagian jempol kiri putus, robek bagian telapak tangan kiri, robek bagian punggung, robek bagian kepala," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Senin.
"Kemudian luka lecet bagian belakang telinga kiri, dan robek bagian lengan kiri. Luka-lukanya diakibatkan benda tajam," tambah dia.
Jenazah itu ditemukan seorang saksi di Taman Teluknaga, Tanjung Burung, sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi lalu melaporkan hal itu ke aparat kepolisian.
Saat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), polisi memeriksa kondisi jenazah. Hasil pemeriksaan luar, tubuh korban dipenuhi luka yang disebabkan benda tajam.
Korban kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang. Polisi masih belum mengetahui penyebab pasti serta waktu meninggalnya korban.
Kanit Reskrim Polsek Teluk Naga Ipda Adityo mengatakan, pihaknya masih berupaya menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya juga masih mencari tahu motif pembunuhan itu.
"Masih kami dalami. Kami juga masih belum menemui titik terang," kata Adityo.
Tulang punggung keluarga
Ketua RT tempat korban tinggal, yaitu Aples, menyebutkan bahwa MA merupakan anak yatim. Bapaknya meninggal kurang lebih tiga tahun lalu. Setelah lulus SMA, korban bekerja di sebuah pabrik di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang.
"Dia memang warga sini. Dia yatim. Setelah lulus, korban bekerja di pabrik di Kosambi," ucap Aples di rumah duka, Senin malam.
"Setahu saya, setelah dia (MA) bekerja, ibunya berhenti bekerja," sambungnya.
Ibunda korban berhenti bekerja lantaran mengurus adik MA yang masih berusia 14 tahun.
Aples menyampaikan, korban merupakan remaja yang aktif mengaji. Kadang-kadang, MA menyempatkan diri untuk menongkrong bersama karang taruna setempat pada malam hari.
Korban dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul.
Aples mengatakan, MA dijemput seorang temannya saat meninggalkan kediamannya pada Minggu malam lalu. Aples serta pihak keluarga tidak mengenal teman MA yang menjemputnya.
Menurut dia, hingga saat ini, teman yang menjemput MA belum juga mengunjungi rumah duka.
"Kami enggak kenal sama temannya yang menjemput itu," ucapnya.
"Kan teman-temannya korban sudah ke sini, sempat kami tanyakan satu-satu, itu bilangnya enggak ada yang ngejemput dan enggak ada yang kenal sama yang menjemput korban," sambung dia.
Korban lalu pergi bersama temannya dengan naik motor temannya itu. Mereka pergi tanpa pamit ke ibunda MA.
Aples meyakini, MA dijemput karena korban mestinya naik motor temannya itu. Sepeda motor MA sendiri ditingalkannya di rumahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/07/08500471/tubuh-pria-yang-ditemukan-tewas-di-teluknaga-penuh-luka-diduga-dibunuh
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.