DEPOK, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang akan diselenggarakan di Depok pada Oktober 2021 nanti masih akan dilakukan secara terbatas saja. Murid tak masuk ke sekolah setiap hari.
"Siswa berada di sekolah hanya dua jam dan seminggu hanya dua kali," kata eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Mohammad Thamrin ketika ditemui di SMPN 8 Kota Depok pada Selasa (7/9/2021).
Di luar itu, murid tetap bersekolah namun melalui daring seperti yang sudah dilakukan selama 1,5 tahun belakangan.
Oleh karena itu, orangtua murid diminta memperhatikan betul keberangkatan dan kepulangan anaknya. Selain itu, orangtua juga diminta untuk membawakan bekal kepada anaknya sebab kantin sekolah tidak dibuka.
"Kalau (kelasnya) pagi hari cukup bawa bekal minum. Kalau nanti ada kelas siang juga minimal bawa bekal makan anak itu. Orang tua harus paham seperti itu," kata Thamrin.
"Kemudian juga setelah pulang sekolah, harus mengecek anaknya, karena kan sekolahnya hanya 2 jam, takutnya lebih dari 2 jam orang tuanya nggak ngecek ke sekolah, anaknya main ke mana sama temannya," jelasnya.
Sekolah disebut tidak memprioritaskan mata pelajaran tertentu selama PTM terbatas berlangsung.
Kegiatan belajar-mengajar tatap muka diharapkan dapat menormalkan kembali karakter murid dan interaksi mereka dengan guru.
"Prioritas kami bukan materi, tapi saat kita ketemu lebih kepada penguatan karakter dulu. Misalnya kita menyapa mereka, selama ini kan mereka tidak mengenal guru kan," sebut Siti Rukiah, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Kurikulum, ketika ditemui pada Selasa siang.
"Materinya sudah kita berikan di rumah secara daring, saat datang, kamu mau tanya tentang apa, yang tersulit yang mana. Jadi, lebih efektif belajarnya," tambah dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/07/18264701/skenario-sekolah-tatap-muka-di-depok-murid-hanya-masuk-2-kali-2-jam