"Kalau pelaku mengaku sampai belasan kali tapi untuk laporan polisi baru ada tiga, kami harus nyari korban-korbannya untuk disesuaikan kalau itu memang perbuatan mereka," kata Kanit Krimum Polres Jakarta Barat AKP Avrilendy saat dihubungi, Selasa (7/9/2021).
Sebelumnya, video pencurian tersebut viral di media sosial. Dalam video viral, hanya ada dua orang pelaku.
Namun, setelah didalami, terdapat enam orang pelaku yang tergabung dalam komplotan maling spion. Ada juga satu orang penadah yang bekerja sama dengan komplotan tersebut.
Mereka telah ditangkap oleh aparat dari Polres Metro Jakarta Barat.
Menurut Avrilendy, para pelaku tak selalu beraksi bersama-sama.
"Enggak tentu, kalau di video CCTV viral itu mereka mainnya (mencuri) berdua, ternyata hasil interogasi mereka main di TKP lain, itu mereka main berempat, kadang berdua, kadang bertiga," ujar Avrilendy.
Satu pasang spion yang dicuri dapat diuangkan senilai ratusan ribu rupiah.
"Tergantung merek, kalau yang biasa bisa Rp 300.000-Rp 400.000. Kalau yang merek-merek lebih atas, misalnya spion yang sudah otomatis gitu bisa lebih mahal," ujar Avrilendy.
Kini, polisi masih mendalami kasus tersebut. Avrilendy menduga ada lebih banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini.
Sebelumnya, aksi dua orang anggota komplotan mencuri spion di Jalan Rawa Kepa terekam kamera CCTV dan viral di media sosial.
Korban bernama Raga (29) menjelaskan bahwa aksi pencurian terjadi pada Jumat malam, sekira pukul 23.51 WIB.
Spion yang dicuri adalah spion Toyota Fortuner milik Raga yang diparkir di halaman rumahnya.
"Pertama mereka ambil bagian kiri dulu, lalu pelaku keluar pagar, karena waktu pematahan sebelah kiri alarm mobil tidak berbunyi serta merasa aman, pelaku loncat pagar kembali dan naik kap mobil untuk mengambil spion sebelah kanan," ujar Raga.
Saat pelaku tengah mengambil spion sebelah kanan, Raga mendengar ada suara-suara dari luar rumah.
Ia pun segera mengecek rekaman kamera CCTV rumah dan mendapati pelaku tengah beraksi.
"Waktu pengambilan (spion) kedua itu berisik, saya langsung cek CCTV dan saya langsung keluar untuk lapor ke security serta warga karena saya lihat di CCTV pelaku tidak menggunakan kendaraan," kata Raga.
Raga dan beberapa warga lain segera mengejar pelaku.
Menurut Raga, kedua orang pelaku kabur ke arah Roxy Square, Jakarta Pusat.
Sebelum berhasil kabur, kedua orang pelaku tertangkap oleh warga. Kata Raga, keduanya diamankan di pos polisi Tomang.
Raga mengaku telah empat kali kehilangan spion mobil, tapi pelaku sebelumnya tidak pernah tertangkap.
Dalam video berdurasi satu menit yang viral di media sosial, terlihat ada dua orang pelaku yang berada di lokasi kejadian.
Satu orang pelaku mengenakan jaket cokelat bertugas mengeksekusi pencurian, sedangkan satu lainnya mengenakan jaket hitam sambil memantau situasi sekitar.
Pelaku berjaket cokelat tampak memanjat pagar, kemudian mengambil spion sebelah kiri mobil berwarna hitam yang terparkir di halaman rumah. Pelaku kemudian keluar dari area rumah sambil membawa spion curian.
Namun, pelaku kembali lagi beberapa saat kemudian. Sama seperti sebelumnya, pelaku berjaket cokelat memanjat pagar rumah.
Bedanya, ia segera naik ke kap mobil untuk mengambil spion sebelah kanan. Setelah berhasil, ia dan pelaku berjaket hitam segera berlari meninggalkan lokasi kejadian.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/07/21132661/maling-spion-di-tomang-sudah-beraksi-belasan-kali-komplotannya-ada-enam