Salin Artikel

7 Langkah Pemkot Depok Siapkan PTM Terbatas

Pemkot Depok pilih memastikan kesiapan PTM pada saat ini agar ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung, seluruh skenario sudah siap.

Berikut rangkuman persiapan Kota Depok:

1. Cek langsung ke seluruh sekolah

Pemkot Depok disebut sedang turun ke sekolah-sekolah untuk memverifikasi data kesiapan belajar-mengajar yang diisi oleh pihak sekolah ke dalam data pokok pendidikan (dapodik) Kemendikbud.

"Kalau di daftar checklist keseluruhan sudah di atas 80 persen, tapi kami mau cek ulang lagi. Kan bisa saja kalau di atas kertas pada pingin checklist-nya bagus," ujar eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, ketika ditemui Selasa (7/9/2021) siang. Kemarin Thamrin telah ditunjuk sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok dan mulai efektif menjabat pada pekan depan.

"Nah kami akan lihat kondisi yang sebenarnya di lapangan, benar tersedia atau enggak, misalnya toiletnya ada atau tidak. Kami cek ulang lagi kesiapan sekolah, bukan hanya di atas kertasnya, tapi kami langsung," tambah dia.

Saat ini, progres pemantauan dan evaluasi itu diklaim sudah menyasar 50 persen sekolah yang tersebar di seluruh Kota Depok.

Targetnya, tahap pengecekan selesai pada Jumat mendatang. Setelahnya, sekolah dipersilakan melakukan simulasi PTM terbatas.

"Kami izinkan semua (sekolah menyelenggarakan simulasi) sepanjang memenuhi daftar. Kami lihat langsung, kalau semuanya memenuhi, kami izinkan untuk simulasi," ujar Thamrin.

2. Sarana-prasarana mesti lengkap

Penilaian kesiapan sekolah itu diturunkan dalam belasan indikator. Sekolah harus sudah menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat. Seluruh guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam PTM terbatas harus sudah divaksinasi Covid-19.

Lalu, sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan juga harus sudah tersedia dengan lengkap.

Sekolah harus punya tempat isolasi atau UKS yang memadai untuk murid yang sakit atau suhunya terpantau lebih dari 37 derajat Celcius.

Disinfektan, hand sanitizer, fasilitas cuci tangan dalam jumlah yang memadai harus sudah siap.

"Tempat cuci tangan, misalnya, idealnya 1 banding 40. Tapi kami lihat juga lokasi sekolah, kemampuan anggaran," kata Thamrin.

"Kami sih harapkan anak masuk sekolah itu sudah ada tempat cuci tangan. Kemudian anak keluar ruang kelas juga sudah disiapkan tempat cuci tangan, minimal seperti itu," tambah dia.

3. Sekolah hanya 2 hari

PTM terbatas yang akan diselenggarakan di Depok pada Oktober 2021 masih akan dilakukan secara terbatas saja. Murid tak masuk ke sekolah setiap hari.

"Siswa berada di sekolah hanya dua jam dan seminggu hanya dua kali," kata Thamrin.

Di luar itu, murid tetap bersekolah secara daring seperti yang sudah dilakukan selama 1,5 tahun belakangan.

Sekolah disebut tidak memprioritaskan mata pelajaran tertentu selama PTM terbatas berlangsung.

Kegiatan belajar-mengajar tatap muka diharapkan dapat menormalkan kembali karakter murid dan interaksi mereka dengan guru.

"Prioritas kami bukan materi, tapi saat kita ketemu lebih kepada penguatan karakter dulu. Misalnya kita menyapa mereka, selama ini kan mereka tidak mengenal guru kan," kata Siti Rukiah, Wakil Kepala SMPN 8 Kota Depok Bidang Kurikulum, pada Selasa siang.

"Materinya sudah kami berikan di rumah secara daring, saat datang, kamu mau tanya tentang apa, yang tersulit yang mana. Jadi, lebih efektif belajarnya," uja dia.

4. Orangtua diminta perhatian

Karena itu, orangtua murid diminta memperhatikan betul keberangkatan dan kepulangan anaknya. Selain itu, orangtua diminta untuk membawakan bekal kepada anaknya sebab kantin sekolah tidak dibuka.

"Kalau (kelasnya) pagi hari cukup bawa bekal minum. Kalau nanti ada kelas siang juga minimal bawa bekal makan anak itu. Orangtua harus paham seperti itu," kata Thamrin.

" Kemudian juga setelah pulang sekolah, harus mengecek anaknya, karena kan sekolahnya hanya 2 jam, takutnya lebih dari 2 jam orang tuanya enggak ngecek ke sekolah, anaknya main ke mana sama temannya," kata dia.

5. Orangtua boleh tak setuju anaknya sekolah tatap muka

Pemkota akan tetap menyediakan layanan pembelajaran jarak jauh (PJJ) kepada murid-murid yang tidak diizinkan untuk pembelajaran tatap muka oleh orangtuanya.

Thamrin mengungkapkan, sejauh ini hampir 20 persen orangtua menyatakan tak mengizinkan anaknya PTM terbatas.

"Kami harus hargai kekhawatiran orangtua, jangan sampai mereka tidak diberikan kesempatan, nanti keliru," kata dia.

"Setujunya (orangtua terhadap PTM) harus siap antar-jemput untuk anak SD, kemudian membekali masker cadangan. Jangan hanya setuju saja tapi mereka harus benar-benar siap membekali (makan dan minum), lalu juga (membawakan) masker cadangan," ungkap Thamrin.

"Yang belum setuju mungkin juga karena kekhawatiran atau kondisi anaknya juga mungkin sulit dikendalikan, kan ada was-was orangtua seperti itu," ujarnya.

6. Siap-siap tutup jika ada kasus Covid-19

Dinas Pendidikan Kota Depok sedang menggodok skenario yang akan dilakukan seandainya terjadi penularan Covid-19 di sekolah.

"Bila ada kasus satu saja yang terpapar Covid-19, sekolah kami tutup," kata Mohammad Thamrin.

"Tidak diizinkan tatap muka terbatas, kami tunggu, kalau kasus Covid-19 kisaran 1-5, itu cukup 7 hari," ujar dia.

Sekalipun kasus Covid-19 misalnya hanya ditemukan pada salah satu kelas, maka satu sekolah akan ditutup beberapa hari.

"Terus nanti kami kerja sama dengan puskesmas setempat untuk kami lakukan swab antigen," kata Thamrin .

7. Masih lihat situasi pandemi

PTM terbatas yang sedianya digelar Oktober 2021 itu tetap ditentukan oleh situasi penularan Covid-19.

"Kalau nanti Oktober kondisi kita naik lagi ke (PPKM Level) 4, ya otomatis tidak jadi, batal lagi," ujar Thamrin.

"Kalau sekarang alhamdulillah melandai, kalau terus melandai sampai Oktober, harapan kami bisa sampai level 3 atau 2 kami lakukan tatap muka," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/08/06484561/7-langkah-pemkot-depok-siapkan-ptm-terbatas

Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke