Dalam musibah kebakaran itu, sebanyak 41 orang tewas, delapan orang luka berat, dan 72 orang luka ringan.
Korban tewas dibawa ke dua RS di Kota Tangerang, yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUP Sitanala.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani berujar, pihaknya menerima 27 jenazah.
Hingga saat ini pihaknya belum berhasil mengidentifikasi satu jenazah pun.
"Yang diidentifikasi belum ada, karena jenazahnya sulit diidentifikasi," sebut Hilwani dalam rekaman suara, Rabu (8/9/2021).
"Jadi kondisinya dari mulai yang bisa dikenalin, tapi perlu diidentifikasi, sampai yang sulit dikenalin," sambungnya.
Hilwani menuturkan, kondisi jenazah di RS tersebut ada yang mengalami luka bakar hingga menyebabkan tubuh korban hangus.
Pihak RSUD Kabupaten Tangerang bakal berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelesaikan proses identifikasi korban tersebut.
"Untuk korban meninggal harus kita identifikasi dulu, jadi otomatis bekerjasama dengan kepolisian," urai Hilwani.
Kapolda Metro Jaya M Fadil Imran sebelumnya berujar, korban yang meninggal dibawa ke dua RS yang berbeda di Kota Tangerang, yakni RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUP Sitanala.
"Kemudian, yang luka ada delapan orang. Kemudian, yang luka ringan ada 72 orang. Itu dirawat di poliklinik lapas," sebut Fadil pada awak media.
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bakal dikerahkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
"Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersama Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota bekerja maraton untuk mengetahui sebab kebakaran," paparnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/08/11504151/rsud-kabupaten-tangerang-kesulitan-identifikasi-jenazah-korban-kebakaran