Salin Artikel

Munculnya Tempat Pengisian Tabung Gas Ilegal di Petukangan Selatan

Keberadaan tempat pengisian tabung gas Elpiji ilegal itu meresahkan warga. Warga sekitar lokasi takut terdampak kesehatan dan keamanan hidupnya.

Lokasi aktivitas ilegal tersebut berada di tanah kosong di wilayah RT 05 RW 06. Sebelumnya, para pelaku beraktivitas di wilayah RT 007 RW 01.

Ketua RW 006 Petukangan Selatan Saprawi Asnawi (49) mengatakan, tempat pengisian tabung gas ilegal tersebut beroperasi sejak 7 Agustus lalu.

Tempat pengisian tabung gas Elpiji tersebut, lanjut Saprawi, dibangun dari seng-seng dan ditutup terpal.

"Mereka sejak beroperasi hari kedua dan ketiga sudah mencium bau aroma gas sangat menyengat. Kekhawatiran karena dampak kesehatan warga, warga langsung lapor RT/RW. Kemudian keselamatan, warga khawatir itu gas meledak," ujar Saprawi saat ditemui di rumahnya, Jumat (10/9/2021) siang.

Saprawi mengatakan, warga yang resah menyampaikan keluhan terkait ancaman kesehatan dan keselamatan kepada pihaknya.

Warga sempat melihat ke dalam tempat pengisian tabung gas tersebut pada hari kedua beroperasi.

"Lalu RT dan RW menindaklanjuti ke kelurahan dengan tiga pilar. Sudah ditindaklanjuti oleh Pak Lurah dan tiga pilar, tapi pelaku usaha masih bandel, operasi terus hingga berlarut-larut," tambah Saprawi.

Memasuki minggu ketiga, pihak kelurahan dan aparat tiga pilar kemudian menutup lokasi pengisian tabung gas Elpiji ilegal tersebut.

Tepat pada 19 Agustus, tempat pengisian tabung gas Elpiji ilegal tersebut tak lagi beroperasi.

"Kami sebagai pengurus RW sudah menggarisbawahi bahwa itu usaha ilegal karena tak melakukan pendekatan RT dan RW, ditambah lagi tidak punya legalitas hukum usaha yang kuat. Dan tidak ada koordinasi dengan RT sedikit pun, apalagi menunjukkan bukti usaha yang legal," lanjut Saprawi.

Tertutup rapat

Tempat pengisian tabung gas terlihat tertutup rapat. Dari atas JPO, aktivitas pengisian gas terhalang terpal-terpal biru.

Terpal dipasang setinggi kurang lebih tujuh meter. Tak ada aktivitas yang bisa terlihat dari sisi luar bangunan yang berbentuk bedeng tersebut.

Di sebelah tempat isi ulang ada tumpukan sampah.

Beberapa mobil pikap diduga membawa tabung gas terlihat masuk ke bedeng tersebut. Bagian belakang mobil pikap ditutup terpal.

Pengisian tabung gas Elpiji kerap dilakukan malam hari untuk menyembunyikan aksinya.

Kegiatan pengisian tabung gas elpiji ilegal tersebut membuat warga sekitar curiga.

"Operasional yang mencurigakan warga. (Penerangan) Mereka hanya pakai head lamp," kata Asnawi.

Kecurigaan warga berawal saat hari pertama tempat pengisian tabung gas elpiji ilegal tersebut beroperasi.

Saprawi menyebutkan, warga mencium bau gas elpiji di sekitar lokasi.

"Diintip sama warga, ada proses mengoplos gas," tambah Saprawi.

Bedeng kosong

Pada Kamis (9/9/2021), anggota Polsek Pesanggrahan mengecek lokasi tempat pengisian tabung gas Elpiji ilegal tersebut.

Tak ada aktivitas di bedeng tersebut. Pintu bagian depan terkunci dengan rantai dan digembok, sedangkan pintu bagian dalam terbuka.

Ada sejumlah orang yang membereskan barang-barang di depan pintu bedeng.

Orang-orang yang sempat beraktivitas di dalam dan sekitar bedeng tersebut diduga telah meninggalkan lokasi.

Polisi tak menemukan para pelaku maupun alat-alat yang digunakan untuk mengisi tabung gas.

Saat ditelusuri di bagian dalam, hanya ada sisa-sisa es batu berbentuk balok di bagian pinggir bedeng.

Pada kasus-kasus pengoplosan gas dengan cara menyuntik yang pernah terungkap, es batu umumnya digunakan untuk mendinginkan suhu saat pemindahan gas dari tabung.

Di dalam area bedeng, ratusan bekas segel dan karet tabung gas tercecer. Di sebuah sudut bedeng, ada kardus air mineral yang tertinggal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/11/07525771/munculnya-tempat-pengisian-tabung-gas-ilegal-di-petukangan-selatan

Terkini Lainnya

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Kebakaran Hanguskan Beberapa Rumah di Jalan KS Tubun Slipi

Megapolitan
Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke