Salin Artikel

Helikopter Jatuh di Bandara Budiarto Tangerang karena Gangguan Mesin, Semua Kru Selamat

Kini, kecelakaan tersebut sedang diinvestigasi Otoritas Bandara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebabnya.

Helikopter latihan

Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati menjelaskan, helikopter yang jatuh tersebut merupakan tipe Bell 429 PK-CAW milik Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan.

Saat kejadian, helikopter tersebut sedang digunakan untuk latihan rutin di Bandara Budiarto, dan mengalami kendala teknis hingga jatuh di ujung landasan.

"Terguling di ujung landasan Bandara Budiarto, Curug, Tangerang, pada hari ini sekitar pukul 10.25 WIB. Heli saat itu sedang melakukan kegiatan latihan rutin," ujar Adita kepada Kompas.com, Senin.

Adita tak dapat menjelaskan secara rinci penyebab kecelakaan tersebut. Dia hanya memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.

Otoritas Bandara dan KNKT langsung terjun ke lokasi kejadian guna menyelidiki penyebab kecelakaan helikopter itu.

“Inspektur Penerbangan Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno-Hatta dan investigator KNKT sedang berada di lokasi kejadian untuk investigasi awal,” kata Andita.

Kru luka ringan

Adita mengungkapkan, helikopter tersebut diawaki pilot, kopilot, dan teknisi. Mereka semua dipastikan selamat dan langsung menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Kru penerbangan yang terdiri dari pilot, kopilot, dan teknisi dalam kondisi selamat dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan kesehatan," ungkap Adita.

Secara terpisah Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Iman Imanuddin mengatakan, terdapat dua orang kru yang mengalami luka ringan dalam insiden itu.

Namun, Iman tidak menjelaskan secara terperinci siapa dua korban tersebut. Dia hanya memastikan bahwa para korban kini sudah dalam perawatan di klinik yang berada di kawasan Bandara Budiarto.

"Tidak ada korban jiwa, cuma luka ringan diobati di klinik. Dua (orang)," ujar Iman, kemarin.

Sempat terbang tetapi ada gangguan mesin

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, helikopter tersebut sempat terbang sekitar 100 meter, lalu mengalami gangguan mesin.

"Pada saat cek kalibrasi mesin flight kemudian baru terbang 100 meter ada trouble mesin sedikit,” kata Yusri di Mapolda Metro Jaya.

Bersamaan dengan gangguan mesin itu, kata Yusri, helikopter diduga terhempas angin yang berhembus kencang di lokasi, sebelum akhirnya terjatuh di ujung landasan.

"Ini keterangan awalnya saja bahwa baru terbang 100 meter ada gangguan mesin sedikit pada saat turun itu angin sangat kencang sehingga terhempas. Itu aja sementara,” tambah Yusri.

Menurut Yusri, KNKT lebih mengetahui soal penyebab kecelakaan itu. Dia menyebutkan, pihak kepolisian hanya melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.

Bangkai helikopter dibawa tim investigasi

Bangkai helikopter Bell 429 PK-CAW itu akhirnya dievakuasi pada Senin sore sekitar pukul 17.00 WIB. Badan helikopter yang sebelumnya tergeletak di tengah landasan bandara diangkat menggunakan alat berat ke atas mobil derek.

Bagian ekor yang patah terlihat masih berada di lokasi dan baru diangkut dari titik jatuh setelah badan helikopter dipindahkan.

Setelah kecelakaan itu, area landasan Bandara Budiarto kosong. Tak terlihat ada aktivitas apa pun, khususnya di titik jatuhnya helikopter tersebut.

Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Levina Widya Gustarika mengatakan, bangkai helikopter dibawa pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Selanjutnya akan dibawa tim investigasi KNKT," ujar Levina, Senin sore.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/14/09191981/helikopter-jatuh-di-bandara-budiarto-tangerang-karena-gangguan-mesin

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke