Salin Artikel

Pejalan Kaki Keluhkan Trotoar di Cempaka Putih Tertutup Lumpur

Keadaan tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pejalan kaki yang melintas.

Rian (26), seorang pejalan kaki yang saat itu melintas, menyayangkan proyek pelebaran selokan tersebut.

Rian mengatakan, pelebaran selokan seharusnya dibarengi dengan upaya penanganan lumpur agar tak mengganggu pejalan kaki.

"Lumpur asal main taruh, alat berat juga. Bangun boleh saja, tapi jangan seperti ini yang terbilang asal-asalan," kata Rian saat ditemui di lokasi pada Senin (13/9/2021), seperti dilansir Warta Kota.

Karena trotoar tertutup lumpur dan alat berat, Rian tidak bisa menggunakan jalur pedestrian dan harus melintas di jalan raya.

"Masak kita jadi berjalan di atas jalan raya, kalau kita ketabrak bagaimana? Siapa yang mau bertanggung jawab," sambung Rian.

Menurut Rian, lumpur yang dihasilkan dari proyek pelebaran saluran air seharusnya dimasukkan ke dalam karung.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Takim (40). Takim menyebutkan, proyek pelebaran saluran air harus memerhatikan kebersihan dan kenyamanan pejalan kaki.

"Saya harap ini pembangunan jangan seperti ini. Kami kan ada hak juga untuk pakai jalur pedestrian ini," ujar Takim.

Trotoar sudah 3 hari tertutup lumpur

Ketua RT 005 RW 012 Cempaka Putih Barat, Utomo, menyebutkan bahwa trotoar tersebut dipenuhi lumpur sejak tiga hari terakhir.

Menurut Utomo, kondisi ini sangat membahayakan para pejalan kaki karena mereka tidak dapat melintas di jalur pedestrian, tapi harus berjalan di jalan raya.

Oleh karena itu, Utomo berharap Pemeritah Kota Jakarta Pusat segera merapikan dan mengangkut lumpur tanah dan puing yang menutup jalur pedestrian itu.

"Agar para pejalan kaki tidak terganggu. Tanah dan puing itu harus segera dibersihkan dari trotoar karena membahayakan warga," ujar Utomo.

Lurah Cempaka Putih Barat Parsono mengaku sudah meminta Satpel Sumber Daya Air Kecamatan Cempaka Putih untuk mempercepat pengerjaan proyek tersebut.

"Memang secara otomatis mengganggu, tapi saya sudah minta itu dipercepat. Kalau sudah selesai nanti akan ada kerja bakti di sana untuk lakukan pembersihan," ucap Parsono.

Parsono menambahkan, pelebaran saluran yang telah dilakukan sejak pertengahan Agustus 2021 itu dimaksudkan untuk mengantisipasi bencana banjir.

"Di situ salurannya memang kecil dan sekarang dibesarkan agar volume air bisa lebih banyak tertampung," ujar Parsono.

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Trotoar Tertutup Lumpur Akibat Pelebaran Saluran Air di Cempaka Putih Barat, Dikeluhkan Warga" dan "Gundukan Lumpur di Pedestrian, Dikeluhkan Warga Cempaka Putih Barat". (Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/14/10135091/pejalan-kaki-keluhkan-trotoar-di-cempaka-putih-tertutup-lumpur

Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke