Ketiga napi itu berinisial N (34), Y (33), dan S (35).
Sebelumnya, ada total 10 napi yang dirawat di RS tersebut. Namun, tujuh di antaranya meninggal dunia.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani menyatakan, dari tiga orang itu, kondisi N relatif stabil.
Namun, pihak RS masih memantau ketat kondisi N.
Pasalnya, N mengalami luka bakar di area kepalanya dan mengalami trauma inhalasi.
"(Derajat) luka bakar lebih dari 13 persen, di bawah 40 persen, tetapi mengalami trauma inhalasi," kata Hilwani saat konferensi pers virtual, Selasa.
"Jadi, tuan N ini kondisinya relatif stabil, tapi potensi terjadi pemburukan," sambungnya.
Hingga saat ini, N masih menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).
Kondisinya N dapat dikatakan relatif stabil, lanjut Hilwani, lantaran pihak RS tak perlu memberikan obat-obatan untuk menopang kesehatannya.
Hilwani berujar, terdapat kesamaan antara kondisi N dengan tujuh napi lain yang telah meninggal.
"Untuk tuan N kesamaan dengan ketujuh pasien yang sudah meninggal, itu adanya trauma inhalasi, sedangkan luka bakarnya minimal ya, 13 persen. Tapi karena ada trauma inhalasi, itu risiko terjadi pemburukan," paparnya.
Seperti diketahui, mulanya ada 10 korban yang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.
Namun, pada Kamis (9/9/2021), tiga korban berinisial A, H, dan T meninggal dunia. Mereka mengalami gangguan multiorgan.
Kemudian, pada Sabtu (11/9/2021) malam, korban yang juga berinisial H meninggal dunia.
Keesokan harinya, korban meninggal kembali bertambah. Korban lain yang juga berinisial T (50) meninggal pada Minggu (12/9/2021) malam.
Terakhir, M (44) dan I (27) meninggal pada Senin kemarin. Dengan demikian, ada tujuh napi meninggal saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.
Adapun kebakaran Lapas Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran tersebut, 41 napi tewas di tempat dan puluhan lainnya terluka.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/14/11073191/kondisi-1-napi-korban-kebakaran-lapas-tangerang-relatif-stabil-tapi