Salin Artikel

Fakta-fakta Kebakaran Cahaya Swalayan: Pegawai Berlarian Selamatkan Diri, Padam Setelah 6 Jam

JAKARTA, KOMPAS.com - Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan terbakar pada Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.

Api berkobar besar dan menghanguskan seisi bangunan Cahaya Swalayan.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan menerima laporan adanya kebakaran di Cahaya Swalayan sekitar pukul 19.00 WIB.

Api dari lantai 1

Seorang warga sekitar, Heri mengatakan api tiba-tiba api menyala dari lantai satu pasar swalayan. Api kemudin berkobar besar hingga menimbulkan asap hitam yang mengepul ke langit.

“Tiba-tiba api besar. Saya bawa alat pemadam kecil sudah tak bisa. Asap langsung tinggi,” kata Heri saat ditemui di lokasi, Selasa (21/9/2021) malam.

Ia tak tahu pasti penyebab kebakaran. Pegawai pasar swalayan langsung berlarian dari dalam pasar swalayan.

Toko parfum dan handphone ikut terbakar

Toko parfum, toko handphone hingga gerobak ketoprak dekat Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan turut terbakar pada Selasa (21/9/2021) malam.

Pantauan Kompas.com, toko-toko tersebut berada di sisi barat Cahaya Swalayan.

Bagian dalam toko-toko habis terbakar. Tak ada barang-barang yang tampak tersisa.

Gerobak ketoprak pun terbakar. Sementara itu, ponsel-ponsel juga turut terbakar.

Pemadam terlihat berupaya memadamkan api yang membakar toko-toko tersebut.

Jumlah unit mobil pemadam terus bertambah

Awal Cahaya Swalayan terbakar, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran.

Dengan kobaran api yang semakin besar, pemadam terus menambah mobil pemadam kebakaran.

Hingga akhir proses pemadaman, sebanyak 25 unit mobil Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta dikerahkan untuk memadamkan kebakaran di Cahaya Swalayan.

Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mengerah pemadam kebakaran dari tiga kota yaitu Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.

Mobil Bronto skylift dikerahkan

Mobil Bronto Skylift milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta pun dikerahkan untuk memadamkan api.

Mobil Bronto Skylift didatangkan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Satriadi mengatakan, mobil Bronto Skylift digunakan untuk memadamkan api dari sisi atas. Pemadaman dilakukan dari sisi atas lantaran bagian dalam bangunan sudah berbahaya.

Bagian dalam bangunan, lanjut Satriadi, sudah rapuh akibat kebakaran.

Terkendala sumber air

Proses pemadaman Cahaya Swalayan di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (21/9/2021) malam sempat terkendala sumber air.

Pantauan Kompas.com, pemadam sempat beberapa saat tak menyemprotkan air ke titik api di awal pemadaman lantaran tak ada air.

Beberapa saat kemudian, pemadam menyemprotkan air tetapi tekanannya kecil.

“Pertama (kesulitan proses pemadaman) mungkin kaitan sumber air ya,” ujar Satriadi.

Satriadi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Marinir untuk penyediaan sumber air. Akhirnya, pemadam bisa menyedot air dari kolam renang milik Marinir.

“Alhamdulillh kita sudah koordinasi sama Marinir. Kebetulan ada kolam Marinir jadi kita dapat bantuan dari kolam renang marinir untuk back up sumber air,” tambah Satriadi.

Setelah adanya bantuan pasokan air dari kolam renang Marinir, pasokan air untuk proses pemadaman sudah stabil. Pemadam bisa melanjutkan untuk melakukan proses pemadaman.

Jadi tontonan warga

Terbakarnya Cahaya Swalayan menjadi tontonan warga. Warga dari sekitar Jalan Cilandak KKO berdatangan untuk menonton kebakaran.

Warga menonton dari pinggir jalan hingga dekat lokasi kebakaran. Mereka pun turut mengabadikan momen kebakaran lewat ponsel.

Aparat terkait pun meminta warga untuk membubarkan diri. Polisi pun memasang garis polisi untuk membatasi pergerakan warga di lokasi kebakaran.

Polisi selidiki penyebabnya

Polisi akan menyelidiki penyebab kebakaran Cahaya Swalayan.

“Yang berikutnya nanti kita akan segera melakukan status quo yaitu setelah proses pemadaman selesai dan api benar-benar dinyatakan telah padam, baru kita akan melakukan penyelidikan maupun penyidikan dengan diawali status quo atau menutup TKP ya,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah saat ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (22/9/2021) dini hari.

Azis mengatakan, pihaknya akan mencari saksi-saksi untuk mengetahui penyebab kebakaran. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) akan dilakukan pada Rabu (22/9/2021) pagi.

“Selanjutnya kita akan koordinasi dengan Laboratorium Forensik untuk mencari tahu atau memastikan penyebab dari kebakaran tersebut,” tambah Azis.

Tak ada korban jiwa

Tak ada korban jiwa akibat kebakaran Cahaya Swalayan. Kondisi tersebut dipastikan setelah proses pemadaman selesai.

“Penanganan selesai pukul 01.51 WIB, 22 September 2021,” ujar Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Mulat Wijayanto dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021) dini hari.

Sementara itu, Azis mengatakan, pihaknya juga tak menerima adanya korban jiwa hingga Rabu dini hari.

6 jam pemadaman

Proses pemadaman dinyatakan berakhir pada pukul 01.55 WIB. Jika dihitung sejak pukul 19.00 WIB, pemadaman berlangsung sekitar 6 jam.

Unit dan personil pemadam kebakaran kemudian kembali ke posko masing-masing.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/22/07031731/fakta-fakta-kebakaran-cahaya-swalayan-pegawai-berlarian-selamatkan-diri

Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke