Salin Artikel

KA Walahar, KA Jatiluhur, KA Siliwangi Kembali Beroperasi, Ini Syarat Calon Penumpang

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyebut, ada persyaratan yang harus dipenuhi calon penumpang yang akan melakukan perjalanan.

"Penumpang diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang terdapat data vaksin minimal dosis pertama," kata Eva dalam keterangannya, Rabu.

Bukti vaksinasi Covid-19 tersebut akan dicek oleh petugas melalui layar komputer petugas boarding sebelum naik kereta.

Data vaksinasi akan otomatis muncul pada layar komputer petugas boarding.

Jika data tidak muncul pada layar komputer petugas, maka pemeriksaan akan dilakukan secara manual dengan menunjukkan kartu vaksin calon pelanggan.

Adapun KA Lokal Walahar melayani penumpang dari Stasiun Cikarang menuju Purwakarta, pulang pergi (PP) dengan tarif Rp 4.000.

Sebelumnya, pada masa normal sebelum pandemi KA Lokal Walahar dan KA Lokal Jatiluhur dengan tarif Rp 3.000. Sedangkan, KA Siliwangi dengan tarif Rp 5.000.

Berikut syarat dan ketentuan perjalanan KA Lokal dalam wilayah atau kawasan aglomerasi:

- Penumpang telah divaksin minimal dosis pertama

- Menunjukkan bukti vaksin melalui aplikasi Peduli Lindungi atau kartu vaksin

- Menunjukkan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah, apabila belum dapat divaksin karena kondisi tertentu

- Anak-anak di bawah umur 12 tahun, untuk sementara tidak diperkenankan melakukan perjalanan

- Calon penumpang dalam kondisi sehat, tidak menderita flu, pilek, batuk, demam, hilang daya penciuman dan diare

- Calon penumpang wajib menggunakan masker dengan benar

- Suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius

- Dilarang berbicara satu arah maupun dua arah

- Tidak diperkenankan makan minum pada perjalanan lebih dari 2 jam, kecuali yang wajib mengkonsumsi obat-obatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/22/22033681/ka-walahar-ka-jatiluhur-ka-siliwangi-kembali-beroperasi-ini-syarat-calon

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Pemprov DKI: Ibu yang 4 Anaknya Diduga Dibunuh Suaminya di Jagakarsa Korban KDRT

Megapolitan
Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Megapolitan
Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Sebelum Pemeriksaan Psikologis, Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Lebih Dulu Dipulihkan Kondisinya

Megapolitan
Sebelum Di-'sliding', Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Sebelum Di-"sliding", Siswa SD di Bekasi Tak Pernah Keluhkan Sakit Kanker Tulang

Megapolitan
Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Klaim Dukungan NU untuk Ganjar Sangat Tinggi, Yenny Wahid: Mahfud MD Dekat dengan Gus Dur

Megapolitan
Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Dirawat di RS Polri, Kondisi Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Belum Stabil

Megapolitan
Pemprov DKI: Ibu Korban KDRT di Jagakarsa Sudah Tahu 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami

Pemprov DKI: Ibu Korban KDRT di Jagakarsa Sudah Tahu 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Semua Pasien Positif Isolasi di Rumah

Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Semua Pasien Positif Isolasi di Rumah

Megapolitan
Harapan Pedagang Pasar Tomang Barat di Tengah 'Pedasnya' Harga Cabai...

Harapan Pedagang Pasar Tomang Barat di Tengah "Pedasnya" Harga Cabai...

Megapolitan
Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Polisi Curigai Bekas Lebam di Mulut dan Hidung Jenazah

Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Polisi Curigai Bekas Lebam di Mulut dan Hidung Jenazah

Megapolitan
Ibu dari 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Disebut Belum Tahu Anaknya Meninggal

Ibu dari 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Disebut Belum Tahu Anaknya Meninggal

Megapolitan
Pemprov DKI Beri Pendampingan Ibu yang 4 Anaknya Tewas Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Pemprov DKI Beri Pendampingan Ibu yang 4 Anaknya Tewas Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Megapolitan
Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Dalam Bus, Transjakarta: Kami Tindaklanjuti

Vandalisme Penempelan Stiker Caleg Dalam Bus, Transjakarta: Kami Tindaklanjuti

Megapolitan
Stiker Caleg Ditempel di Kursi, Transjakarta Sebut Baru Terdeteksi di Satu Bus

Stiker Caleg Ditempel di Kursi, Transjakarta Sebut Baru Terdeteksi di Satu Bus

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PSI DKI: Kami Belum Tentukan Sikap

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PSI DKI: Kami Belum Tentukan Sikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke