Salin Artikel

Pemkot Tangerang Lagi-lagi Batalkan Sekolah Tatap Muka Jenjang SD

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang kembali membatalkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang SD di wilayah tersebut.

Dindik Kota Tangerang pada awalnya berencana untuk menggelar PTM jenjang SD pada 27 September 2021.

Instansi itu juga sempat membatalkan PTM jenjang SD yang mulanya dijadwalkan pada 13 September 2021.

Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati menyatakan, PTM jenjang SD akan dihelat usai seluruh SMP di kota itu menggelar PTM.

"Kita mau menuntaskan yang SMP dulu. Jadi kalau sudah 100 persen (SMP menggelar PTM), dan berjalan aman, baru SD (akan menerapkan) PTM," ucapnya melalui sambungan telepon, Jumat (24/9/2021).

Helmiati menyatakan, pihaknya kembali membatalkan PTM jenjang SD lantaran khawatir akan munculnya klaster Covid-19 di sekolah.

Oleh karena itu, Dindik Kota Tangerang akan memantau terlebih dahulu penerapan skema PTM terbatas di jenjang SMP.

Kata dia, Bidang Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang turut dikerahkan untuk memantau penerapan PTM jenjang SMP.

"Pengawas SD kita libatkan untuk me-monitoring SMP. Jadi semua fokus ke SMP dulu, sebagai contoh ke kakak kelas dulu, nanti bisa cerita ke adik-adiknya soal protokol kesehatan di sekolah," ujarnya.

"Kita lihat di beberapa daerah, untuk SD masih banyak yang bermasalah, akhirnya muncul klaster baru. Jadi kita tahan dulu, kita lihat dulu SMP, kawal dulu SMP," sambung dia.

Helmiati menambahkan, berdasarkan evaluasi, SD yang akan menggelar PTM nantinya berjumlah 40 sekolah.

Adapun penerapan protokol kesehatan yang akan diterapkan di SD saat menjalani PTM akan disamakan dengan peraturan yang dijalani SMP.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/24/16311971/pemkot-tangerang-lagi-lagi-batalkan-sekolah-tatap-muka-jenjang-sd

Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke