TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang membatalkan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang SD karena khawatir munculnya klaster Covid-19.
Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin berujar, karena khawatir klaster Covid-19 muncul saat menggelar PTM jenjang SD, maka pihaknya sangat berhati-hati jika hendak menerapkan skema itu.
"Kan lagi kita evaluasi terus. Bahkan se-Indonesia saja banyak yang kena. Kita hati-hati betul, jangan sampai gara-gara PTM ada klaster Covid-19," paparnya pada awak media, Jumat (24/9/2021).
Jamaludin menyebut, Dindik Kota Tangerang akan meminta masukan ke beberapa pihak berkait penerapan PTM jenjang SD.
Salah satu pihak yang akan dimintai pendapat adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Nanti beliau (IDAI) yang memberi arahan ke kita, kira-kira seperti apa arahan untuk ke depan," ucapnya.
Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati sebelumnya menyatakan, PTM jenjang SD akan dihelat usai seluruh SMP di kota itu menggelar PTM.
Dia menambahkan, berdasarkan evaluasi, SD yang akan menggelar PTM nantinya berjumlah 40 sekolah.
Adapun penerapan protokol kesehatan yang akan diterapkan di SD saat menjalani PTM akan disamakan dengan peraturan yang dijalani SMP.
Sebagaimana diketahui, Dindik Kota Tangerang mulanya hendak menggelar PTM di 45 SD swasta dan negeri pada 27 September 2021. Namun, wacana itu akhirnya dibatalkan.
Dindik Kota Tangerang juga sebelumnya sempat membatalkan penerapan PTM jenjang SD yang mulanya dijadwalkan pada 13 September 2021.
Dengan demikian, instansi tersebut telah membatalkan pelaksanaan PTM jenjang SD sebanyak dua kali dalam bulan ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/24/17283641/ptm-jenjang-sd-di-kota-tangerang-dibatalkan-dindik-jangan-sampai-ada