Berdasarkan pemantauan selama 20 hari belakangan, sekolah-sekolah baik SMP maupun SD diklaim sudah siap melakukan PTM terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Wijayanto mengatakan, selama simulasi PTM terbatas, jumlah rombongan belajar (rombel) dibatasi.
Peran wali kelas, lanjutnya, penting untuk memantau apakah para murid langsung pulang ke rumah masing-masing setelah pembelajaran.
"Diharapkan setiap sekolah mempersiapkan sosialisasi kepada keluarga besar sekolah, baik berupa video, pamflet, maupun brosur ke orangtua siswa," kata Wijayanto dikutip situs resmi Pemerintah Kota Depok, Senin (27/9/2021).
"Simulasi nanti tidak menghadirkan seluruh siswa di sekolah, tetapi hanya kelas tingkat tinggi dan rendah saja," lanjutnya.
Ia memberi contoh, pada tingkat SD, hanya murid kelas 1 dan 6 yang masuk, dan setiap kelas diisi dalam kelompok kecil, yaitu 15 siswa.
Sementara itu, pada jenjang SMP, PTM terbatas hanya diikuti oleh kelas 9 yang juga dibagi kelompok kecil, karena mereka dianggap sudah punya pengalaman belajar offline sebelum pandemi.
Pada jenjang SMP, ada enam sekolah yang akan menggelar simulasi PTM terbatas.
Di wilayah timur, ada SMPN 4 Depok dan SMP YAPPA. Di wilayah barat, ada SMPN 18 dan SMP Al-Hasra. Sementara itu, di wilayah tengah ada SMPN 5 dan SMP Al-Muhajirin.
"Lalu kami bagi harinya. Contoh, di hari Selasa tiga sekolah, dan Rabu tiga sekolah sisanya. Terus, kami minta untuk satuan pendidikan di atas agar mendokumentasikan kegiatan belajar-mengajar. Jika bagus, bisa menjadi contoh sekolah lainnya," kata Wijayanto.
Pada jenjang SD, pemerintah meminta agar seluruhnya melaksanakan simulasi PTM terbatas serta mematuhi pola-pola pembatasan dan protokol kesehatan.
Setelah simulasi dilakukan, Dinas Pendidikan Kota Depok bersama pemangku kepentingan lain akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan pelaksanaan PTM pada Senin (4/10/2021) mendatang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/27/18180611/simulasi-sekolah-tatap-muka-di-depok-dimulai-besok