Salin Artikel

Dualisme DPRD DKI soal Interpelasi Formula E, Fraksi PDI-P: Kita Saksikan Drama Politik

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai bahwa silang pendapat antarfraksi di Kebon Sirih soal interpelasi terkait Formula E telah bergulir jadi drama.

"Sama-sama kita saksikan drama politik yang terjadi di DPRD DKI Jakarta," kata Gembong dalam konferensi pers pada Selasa (28/9/2021).

"Baru kali ini di DPRD ada 2 persepsi atas aturan yang sama. Orang sana mengatakan Paripurna hari ini ilegal. Ilegalnya di mana?" imbuhnya.

"Orang sana" yang disebut Gembong adalah kubu kontra interpelasi Formula E yang terdiri dari Fraksi PAN, Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PKS, dan PPP-PKB.

Sementara itu, kubu pro interpelasi Formula E adalah PDI-P dan PSI, dua fraksi yang sedari awal menggaungkan isu interpelasi ini.

Kubu kontra interpelasi menyebut bahwa Paripurna ini ilegal. Dalam konferensi pers di sebuah rumah makan, kemarin, mereka bersepakat tak akan hadiri dalam Rapat Paripurna Interpelasi Formula E.

Mereka beranggapan, keputusan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membahas soal Paripurna tentang Interpelasi Formula E pada rapat Badan Musyawarah kemarin, di luar prosedur.

Sementara itu, kubu PDI-P dan PSI bersikeras bahwa tidak ada prosedur dan ketentuan apa pun yang dilanggar.

Rapat Paripurna Interpelasi Formula E akhirnya tetap digelar hari ini meski gagal memenuhi kuorum 53 orang, sebab hanya dihadiri 32 anggota Dewan yang semuanya kader PDI-P dan PSI.

Dari unsur pimpinan, hanya Prasetio seorang yang hadir, sedangkan 4 Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yakni M Taufik (Gerindra), Suhaimi (PKS), Misan Samsuri (Demokrat), dan Zita Anjani (PAN) mangkir, sesuai kesepakatan di rumah makan.

Rapat Paripurna siang tadi akhirnya tak menghasilkan keputusan karena tak kuorum.

Kubu kontra interpelasi bahkan melaporkan Prasetio Edi Marsudi ke Badan Kehormatan Dewan pada Selasa siang.

"Ini preseden buruk ketika sikap penolakan yang seharusnya di ruang formal, dinyatakan bahkan di meja makan," ujar Ketua Fraksi PSI, Idris Ahmad, dalam konferensi pers yang sama.

"Interpelasi ini menegaskan bahwa kalau ada yang menuduh paripurna ilegal, siapa yang sebetulnya berjalan di luar aturan?" tambahnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/28/15040581/dualisme-dprd-dki-soal-interpelasi-formula-e-fraksi-pdi-p-kita-saksikan

Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke