Kasi Pembangunan Sudin SDA Jakarta Timur Saugi mengatakan, pihaknya memilih melanjutkan pengerjaan proyek agar saluran air berjalan lancar.
"Justru jangan ditutup. Justru saya minta pekerjaan dipercepat. Karena pengerjaan ini memiliki waktu sebulan, harus kita selesaikan. Ini kan permintaan warga," ujar Saugi saat dihubungi, Sabtu (2/10/2021).
Menurut dia, jika pengerjaan proyek ditunda atau bahkan ditutup, aliran air yang seharusnya melintasi gorong-gorong tersebut akan meluap dan menyebabkan banjir.
"Karena jika gorongnya tidak ada, maka airnya akan ke mana-mana. Kalau sudah selesai pembangunan, sudah tertutup semua, air sudah tidak ke mana-mana, maka tidak banjir lagi," kata dia.
Meski telah terjadi kecelakaan yang diduga lokasinya di proyek tersebut, Saugi mengaku tidak bisa memblokade akses proyek tersebut.
Sebab, proyek itu berada di depan rumah warga. "Karena ini akses jalan masuk warga, di depan rumah warga. Kalau kita tutup, takutnya komplain," kata dia.
Namun demikian, untuk menghindari kecelakaan serupa, ia meminta kontraktor untuk meningkatkan keselamatan.
Sementara itu, hingga Sabtu sore, Tim SAR Gabungan masih belum menemukan AM.
Pada hari kedua pencarian, pihaknya telah menyusuri Kali Cipinang sejauh 7 kilometer ke hilir. (MIT)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/03/08320371/meski-diduga-jadi-lokasi-hanyutnya-bocah-13-tahun-proyek-gorong-gorong-di