DEPOK, KOMPAS.com - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Depok, Jawa Barat, telah dimulai sejak Senin (4/10/2021).
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyebut hasil pemantauan menunjukkan bahwa PTM terbatas berlangsung relatif baik.
Dalam artian, protokol kesehatan dipenuhi dan secara keseluruhan kegiatan belajar-mengajar berlangsung seperti yang telah direncanakan.
Meskipun demikian, ada catatan soal kerumunan orangtua murid. Orangtua murid memang diimbau untuk mengantar-jemput anak-anak mereka ke sekolah, namun beberapa malah berkerumun.
"Ada hal yang perlu dicermati, terutama untuk para orangtua. Ketika mengantar-jemput anak, hindari berkerumun," sebut juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, ketika dihubungi pada Rabu (6/10/2021).
"Hindari kerumunan ketika menunggu anak keluar dari sekolah dan ketika mengantar anak ke sekolah. Ada beberapa di antaranya seperti itu. Ini yang menjadi atensi kita," ia menambahkan.
Dalam rancangan PTM terbatas di Kota Depok yang saat ini berlaku, Pemerintah Kota Depok menyebutnya sebagai masa transisi.
Dalam masa transisi ini, murid hanya perlu masuk ke sekolah 2 kali seminggu. Sisanya, pembelajaran berlangsung secara online seperti yang selama ini sudah dilakukan.
Di samping itu, kegiatan belajar seperti olahraga, kesenian, dan ekstrakurikuler lain belum digelar. Siswa dan siswi juga tak diperkenankan makan di sekolah.
"Dalam Peraturan Wali Kota sudah diatur, anak hanya dibekali minum dan tidak boleh makan, karena ketika makan pasti buka masker," ujar Dadang.
"Kantin pun tutup. Tempat jualan juga," imbuhnya.
Saat ini, kasus Covid-19 di Depok masih terus menunjukkan tren penurunan, dengan temuan kasus baru rata-rata tak sampai 50 kasus per hari.
Terbaru, per kemarin, Depok melaporkan hanya 6 kasus baru Covid-19 dalam sehari, terendah selama pandemi di dengan jumlah pasien tersisa sebanyak 243 orang saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/06/13184511/ptm-terbatas-di-depok-satgas-minta-orangtua-tidak-berkerumun-saat-antar