Pemkot Tangerang mewacanakan hal itu meski taman kota belum ada yang dibuka hingga Rabu (6/10/2021).
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, selain mewajibkan pengunjung memiliki aplikasi PeduliLindungi, pihaknya juga akan membatasi jumlah pengunjung sebuah taman saat dibuka.
"Kami lagi mempersiapkan pakai aplikasi PeduliLindungi kalau misal kami izinkan (taman kota dibuka)," kata Arief saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu.
"Jadi misal kapasitas di Taman Gajah Tunggal sekian, kami izinkan seperempatnya (yang boleh masuk)," imbuh Arief.
Pemkot Tangerang masih belum membuka taman-taman kota yang ada hinga saat ini. Arief mengatakan, pihaknya masih mewaspadai potensi penularan Covid-19 di area publik.
"Belum, jadi kami masih menghindari. Lalu juga kami masih terus waspada," ujar dia.
Di satu sisi, Arief mengatakan bahwa pihaknya telah mengizinkan Kampung Tematik yang ada di Kota Tangerang untuk beroperasi.
"Kalau Kampung Tematik kan sedikit, jadi bisa kita berikan kelonggaran. Yang banyak ini kita khawatirkan taman, ya," ujar dia.
Arief sebelumnya mengemukakan, berkaitan dengan penerapan PPKM, Pemkot Tangerang sepenuhnya mengikuti kebijakan atau arahan pemerintah pusat.
Selama PPKM diterapkan, pihaknya terus mendorong agar kegiatan sosial masyarakat berjalan aman.
"Kasus (Covid-19 tetap ada. Tapi alhamdulillah, bukan cuma di Kota Tangerang, semuanya masih dalam batas-batas terkendali," ungkap Arief.
Dia menegaskan, masyarakat harus tetap waspada terhadap bahayanya Covid-19.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/06/15441471/pengunjung-taman-di-kota-tangerang-akan-diskrining-pakai-aplikasi