Salin Artikel

2 Pegawai dan Pemilik Pabrik Pengolahan Sampah Diperiksa Terkait Dugaan Pencemaran Sungai Cisadane

Tempat pengolahan sampah plastik itu disebut membuang cairan limbah berwarna merah ke Sungai Cisadane pekan lalu.

"Kami sudah melakukan penyelidikan. Beberapa orang sudah kami mintai keterangan, kami panggil untuk diklarifikasi," kata Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Angga Surya Saputra, kepada wartawan, Rabu (6/10/2021).

Menurut Angga, sudah ada dua pegawai yang dimintai keterangan terkait dugaan pencemaran tersebut. Selanjutnya, petugas akan memeriksa satu orang lainnya yakni pemilik pabrik pengolahan sampah plastik.

"Sudah ada dua orang pegawai, dan rencananya besok ada satu lagi. yang bersangkutan adalah pemilik daripada tempat pencucian sampah itu," ujar Angga.

Sebelumnya, sebuah video yag viral di internet memperlihatkan Sungai Cisadane di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, telah tercemar cairan limbah berwarna merah. Cairan berwarna merah itu disebut berasal dari pabrik pengolahan sampah plastik.

"Di sini pabrik tahu sama ini aja, pabrik plastik daur ulang. Mungkin dari situ. Ikan juga pada jauh, enggak mabuk sih, cuma menjauh. Biasanya pada ngumpul di situ," ujar seorang warga setempat berinisial G, Senin lalu.

Pabrik daur ulang sampah plastik itu disebut rutin membuang cairan diduga limbah berbau tidak sedap ke Sungai Cisadane. Cairan limbah tersebut dialirkan dari lokasi pabrik lewat pipa paralon yang bermuara ke bantaran sungai.

"Anak-anak sebenarnya sudah biasa (lihat). Rutin dia buang, beda-beda buangnya. Kadang warna coklat, warna-warni. Kadang berbusa," kata G.

"Sebenarnya biasa, cuma kemarin parah banget. Sampai bau. Bau obat kan, dia juga mungkin pakai kimia. Namanya juga daur ulang plastik," sambungnya.

Kepolisian dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan lalu melakukan penyelidikan. Sampel air sungai dan cairan berwarna merah di lokasi itu sudah diambil untuk diperiksa di laboratorium.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin lalu, tempat pengolahan sampah plastik yang disebut G sebagai pabrik daur ulang itu berdiri di tepi Sungai Cisadane. Lokasinya berada di kolong lintas kereta api Serpong-Rangkas Bitung, tak jauh dari rumah pompa air bersih perusahaan daerah air minum (PDAM) Tangerang Selatan.

Dari tempat pengolahan sampah plastik tersebut, terpasang pipa paralon yang berujung ke sisi aliran Sungai Cisadane. Pipa itu diduga merupakan saluran pembuangan hasil aktivitas di tempat pengolahan tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/06/17171051/2-pegawai-dan-pemilik-pabrik-pengolahan-sampah-diperiksa-terkait-dugaan

Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke