Salin Artikel

Ada 69 Kasus Covid-19 di Sekolah, Dindik Kota Tengerang Klaim Tak Orangtua Minta Hentikan PTM

Kepala Dindik Kota Tangerang Jamaludin menyatakan, orangtua murid tidak ada yang mengentikan aktivitas PTM anaknya karena temuan kasus itu tidak menimbulkan klaster Covid-19.

"Enggak ada, kan bukan klaster, cuma satu siswa di setiap sekolah," sebutnya dalam rekaman suara yang diterima, Kamis (7/10/2021).

Menurut Jamaludin, para siswa yang positif itu tertular Covid-19 bukan dari lingkungan SMP yang menghelat PTM.

Mereka tertular dari kediaman masing-masing atau lingkungan masyarakat.

"Yang positif bukan karena sekolah, tapi karena di rumahnya atau di masyarakat," tutur dia.

"Jadi saya rasa tidak ada penyebab dari sekolah," tambahnya.

Adapun kesimpulan soal penularan dari rumah atau lingkungan masyarakat itu berdasarkan penelusuran (tracing) yang dilakukan.

Di sisi lain, Jamaludin berujar bahwa tidak ada orangtua murid yang protes saat ada SMP yang membatalkan PTM-nya karena terdapat murid yang positif Covid-19.

"Enggak ada (orangtua murid protes), karena sudah kita jelaskan (penutupan) demi kesehatan dan keselamatan. Jadi ditutup seminggu atau 10 hari," urai dia.

Total ada 69 orang yang terlibat dalam PTM positif Covid-19. Penemuan itu berdasar skrining tes PCR yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tangerang pada pekan lalu.

Mereka yang terpapar Covid-19 itu ditemukan dari 35 SMP yang menghelat PTM.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/07/12095901/ada-69-kasus-covid-19-di-sekolah-dindik-kota-tengerang-klaim-tak-orangtua

Terkini Lainnya

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke