Anies mengatakan, alasan di balik penamaan itu karena belajar dari pandemi Covid-19.
"Ini pengalaman dari pandemi. Rumah-rumah kita, terutama rusun, tidak dirancang rumah produktif, tapi rumah istirahat. Efeknya ketika harus WFH (work from home) mereka kesulitan bekerja dari rumah," kata Anies di Jatinegara, Cakung, Kamis (7/10/2021).
Karena itu, dibangunlah rusun yang bisa menunjang penghuninya bekerja dari rumah.
"Bangunan yang memungkinkan mereka produktif di rumah. Nah, itu rancangan bangunannya ada mezzanine, memungkinkan mereka bekerja dari rumah," ujar Anies.
Anies juga ingin warga yang menempati Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung tetap guyub meski kediaman mereka berbentuk rusun.
"Satu konsep perkampungan yang secara rancangan bisa memfasilitasi interaksi sosial masyarakat kampung, sebagaimana mereka dulu tinggal di rumah yang bukan rusun," kata Anies.
"Jadi kita ingin kehidupan masyarakat yang guyub, yang saling dekat satu sama lain. Tidak menghasilkan komunitas yang tidak peduli satu sama lain," ujar dia.
Anies meresmikan pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.
Anies mengatakan, kampung susun ini akan ditempati 75 keluarga dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang digusur pada 2016.
"Sebuah janji, alhamdulillah hari ini mulai kita lunasi dan tunaikan sebaik-baiknya. Kita semua bersyukur, persis lima tahun satu bulan dari peristiwa akhir September 2016," kata Anies.
Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Jakarta Timur Eka Darmawan menuturkan, rusun atau kampung susun itu dibangun di tanah seluas 4.000 meter persegi, terletak di lahan HPL Nomor 4 Kelurahan Jatinegara.
Lahan itu sebelumnya ditempati oleh beberapa pedagang dan petani kangkung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/07/14372301/anies-beri-nama-kampung-susun-produktif-tumbuh-cakung-ini-alasannya