Salin Artikel

Cerita Anies di Balik Vaksinasi untuk Ratusan Pencari Suaka di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, para pengungsi atau pencari suaka tetap berpotensi untuk tertular Covid-19 di Jakarta.

Anies menyebutkan, para pencari suaka datang ke berbagai negara dan kota termasuk ke Jakarta.

Para pencari suaka, lanjut Anies, merupakan orang-orang yang pergi dari kampung halamannya karena ada peperangan dan kekacauan politik.

“Mereka mengungsi ke berbagai negara salah satunya ke Jakarta. Jakarta dalam ibu kota Indonesia dan ibu kota Asean,” kata Anies di GOR Bulungan.

Anies menyebutkan, Jakarta adalah kota megapolitan terbesar di belahan selatan bumi. Ia tak heran jika sebagian warga Jakarta tak berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

"Ketika terjadi pandemi virusnya menular tanpa melihat stasus kenegaraan, tanpa melihat KTP. Tidak dicek KTP DKI atau bukan," kata Anies.

Anies menyadari prioritas program vaksinasi Covid-19 ditujukan kepada WNI. Ia menyebutkan, jika para pengungsi tertular Covid-19, maka rumah sakit di Jakarta lah yang akan merawat mereka.

“Karenanya kita mengusulkan sejak bulan Juli untuk bisa vaksinasi kepada para pengungsi. Dan pengungsi ini berbeda dengan Tenaga Kerja Asing yang berada di sini. Kalau TKA mereka punya pekerjaan, Apakah itu swasta atau diplomat. Tapi kalau mereka tak boleh bekerja dan tak ada afiliasi,” tambah Anies.

Anies menyebut sejak bulan Juli 2021 Pemprov DKI Jakarta mengusulkan vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka.

Pemerintah DKI Jakarta kemudian berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

"Saya cerita ke Pak Kadin. Kadin lalu merespon. Kadin yang turun tangan dengan menyiapkan vaksin gotong royong untuk para pengungsi. Kami DKI Jakarta menyiapkan regulasi, penyiapan kegiatannya, mereka yang divaksin merupakan berstatus di bawah UNHCR. Itulah sebuah kolaborasi," ujar Anies.

Anies mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka bagian dari bentuk kesetaraan untuk mendapatkan kesehatan di tengah pandemi.

"Karenanya, kami Jakarta di awal pandemi selalu melihat ini sebagai masalah umat manusia, yang semua harus mendapatkan perlakuan sama dan setara," tambahnya.

Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk ratusan pencari suaka ini merupakan kegiatan kemanusiaan.

Ada 7.000 pencari suaka yang tinggal Jakarta.

“Mereka terusir dari kampung halamannya. Dan di tempat ini kita berharap mereka bisa dapat rasa aman. Paling tidak selama pandemi ini mereka merasakan ketenangan. Alhamdulillah hari itu datang hari ini. Kami warga Jakarta patut bersyukur kita dapat mengayomi saduara-saudara beda bangsa yang berstatus pengungsi di tempat kita sehingga mereka dapat merasa tenang,” tambah Anies.

Anies mengatakan, UNHCR kemudian mendata para pencari suaka yang akan menerima vaksinasi. Ia menekankan, vaksinasi Covid-19 adalah pekerjaan kemanusiaan.

"Saya ingin garis bawahai ini adalah tugas kemanusiaan. Pesannya sederhana, we are not fully protected until everyone is protected. Itu pesan penting. Tak mungkin kita bisa sepenuhnya terlindungi, bila tidak setiap kita terlindungi," pungkas Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/07/14430331/cerita-anies-di-balik-vaksinasi-untuk-ratusan-pencari-suaka-di-jakarta

Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke