AR telah ditahan oleh kepolisian.
“Sudah jadi tersangka (AR),” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan kepada wartawan, Minggu (10/10/2021) siang.
AR ditetapkan sebagai tersangka karena melanggar Pasal 242 KUHP tentang keterangan palsu dan atau Pasal 220 KUHP tentang pengaduan palsu.
Pasal 242 mengatur ancaman pidana kepada saksi yang memberikan keterangan palsu di persidangan.
Sementara itu, Pasal 220 berbunyi, “Barang siapa memberitahukan atau mengadukan bahwa telah dilakukan suatu perbuatan pidana, padahal mengetahui bahwa itu tidak dilakukan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan”.
“(Pelaku) sudah ditahan di (Polres Jaktim),” tambah Erwin.
AR sebelumnya mengaku dirampok saat melintas di kawasan KBT.
Dia yang bekerja sebagai sales mengaku hendak menuju Bekasi setelah mampir ke rumah saudaranya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Saya bawa kendaraan pelan-pelan, terusnya sampai di KBT, saya diapit sama motor. Tiga motor, pelakunya lima orang," tutur AR saat ditemui di Mapolres Jakarta Timur, Rabu.
Setelah diberhentikan, AR diinterogasi oleh kelima pelaku di pinggir jalan. Salah satu pelaku menodong AR menggunakan celurit.
"Belum mau berhenti, maju dikit, saya ditendang. Akhirnya saya ditendang, jatuh, terus saya bangun lagi, kemudian kena setrum (pakai alat kejut). Saya enggak bisa ngelawan lagi," kata AR.
Berdasarkan penuturan AR, pelaku membawa satu celurit dan satu alat kejut listrik.
"Pelaku juga mencoba nipu, jadi mengatasnamakan kepolisian. Katanya saya ada kasus narkoba, buat nipu saudara saya. Ponsel saya diambil buat nelepon saudara saya. Jadi dia minta uang tebusan," ujar AR.
AR mengaku kehilangan dua ponsel, satu unit motor, dan uang Rp 1,5 juta. Dia melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Timur.
Beberapa hari kemudian, AR mengaku bahwa mengarang cerita atau membuat laporan palsu mengenai aksi perampokan tersebut.
"Dengan ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat di Polres Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoaks," ujar AR seperti dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).
AR menceritakan peristiwa sebenarnya yang membuat barang berharganya hilang.
Menurut dia, ponsel dan motor itu dibawa oleh rekan dari salah satu perempuan yang disewanya melalui aplikasi pesan singkat.
Menurut AR, ponsel dan motornya dibawa karena sebelumnya terlibat perselisihan soal kesepakatan bersama perempuan yang memiliki janji dengannya.
"Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah awalnya saya (main) MiChat dengan seorang perempuan dan open BO di apartemen Kemang View Bekasi lantai 9," kata AR.
"Dan kemudian terjadi cekcok karena tidak sesuai kesepakatan akhirnya handphone dan motor saya diambil oleh teman-teman perempuan tersebut," sambung AR.
AR pun meminta maaf kepada kepolisian mengenai pengakuan sebelumnya yang mengaku dirampok oleh orang mengaku polisi.
"Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kebohongan saya kepada kepolisian," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/10/12292631/pria-pembuat-laporan-palsu-soal-perampokan-di-kbt-jadi-tersangka-dan
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan