JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Sunter Agung yang bermukim di Jalan Ancol Selatan RT 07 RW 03, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (11/10/2021), setidaknya terdapat dua sumur yang berada di tengah permukiman warga.
Warga setempat, Sumiyati (55), mengatakan bahwa air sumur selalu menjadi andalan warga kala krisis air melanda.
Sumiyati mengakui bahwa wilayahnya memang kerap mengalami krisis air.
"Sumur ini dipakai kalau ada kebutuhan saja, kalau air mati ya air sumur yang dipakai. Sumur punya warga setempat, warga yang bikin," kata Sumiyati kepada Kompas.com.
"Sering kesulitan air, setiap hari krisis air kalau di sini, jadi air ngalirnya kalau malam aja, di atas jam 12. Untuk memenuhi kebutuhan ya itu pakai air sumur," sambungnya.
Karena sering kesulitan mendapatkan air, Sumiyati bahkan membuat tempat penampungan air bawah tanah di rumahnya.
"Sekarang saya pakai air PAM juga tapi saya pakai tampungan bawah tanah. Ya karena airnya susah jadi pake tampungan bawah tanah karena lebih rendah jadi airnya cepet ngalir. Saya pakai tampungan atas bawah makanya enggak kekurangan air," tuturnya.
Sumur yang berada dekat kediaman Sumiyati memiliki kedalaman sekitar 15 meter. Airnya pun nampak cukup bening dan tidak berbau.
Tak heran, Sumiyati dan warga lainnya masih menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Bahkan beberapa tahun silam, kata Sumiyati ada kamar mandi yang dibangun dekat sumur untuk warga setempat. Namun, saat ini sudah dibongkar menjadi rumah kontrakan.
Selang 10 meter dari rumah Sumiyati, terlihat seorang warga lainnya, Iyus (52) sedang menimba air di sumur yang berada tepat di depan rumahnya.
Senada dengan Sumiyati, Iyus juga membenarkan bahwa warga setempat sering merasa kesulitan memenuhi kebutuhan air.
Oleh sebab itu, sumur menjadi sumber air bagi dia dan warga 07 lainnya.
"Sampai saat ini masih pakai air sumur, ledeng tetep ada tapi kebiasaan orang sini masih pakai air sumur, karena ini kan airnya cukup bersih, dan tawar. Enggak payau atau bau," ucap Iyus.
"Jadi sumber air buat warga di sini. Sering kalau krisis air mah di sini. Air pamnya kecil, jadi orang pada ngambil air sumur," lanjutnya.
Iyus menambahkan, air sumur biasanya dia gunakan untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Sementara untuk kebutuhan memasak, dia tetap menggunakan air PAM atau membeli air galon isi ulang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/12/09171541/sering-krisis-air-warga-sunter-agung-andalkan-sumur-untuk-penuhi