FA yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang, Rabu pagi, melakukan aksi demo bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Perwakilan Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang Gilang Purnama menuturkan sejumlah tuntutan yang dilayangkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang saat melakukan demo. Setidaknya ada tiga hal yang dituntut oleh mereka.
"Pertama terkait LH (lingkungan hidup), ada beberapa dampak-dampak lingkungan hidup yang diakibatkan dari limbah perusahaan yang sampai sekarang belum teratasi," papar Gilang dalam rekaman suara, Rabu.
"Akibatnya ada beberapa kerugian yang dialami oleh rakyat, khususnya Kabupaten Tangerang," sambungnya.
Tuntutan kedua terkait relawan Covid-19 Pemkab Tangerang yang dianggap tidak melakukan tugas pokok dan fungsinya secara maksimal.
Menurut mereka, relawan Covid-19 Pemkab Tangerang seharusnya membantu korban yang terpapar Covid-19.
Namun, di lapangan, relawan Covid-19 hanya menginput data ke P-Care atau data vaksinasi Covid-19.
Padahal, lanjut Gilang, Pemkab Tangerang sudah menyalurkan anggaran yang cukup besar untuk relawan Covid-19.
Jika relawan Covid-19 hanya menginput data, seharusnya hal tersebut dapat dilakukan oleh pihak karang taruna, kecamatan, atau instansi lain.
"Ini menjadi suatu hal yang perlu dievaluasi oleh aparat pemerintah daerah (Pemkab Tangerang)," tutur Gilang.
Terakhir, mereka menuntut pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tangerang.
Hingga saat ini, menurut mereka, masih ada sejumlah wilayah yang belum ada perbaikan infrastruktur di sana.
"Banyak beberapa titik yang sampai sekarang belum tersentuh, belum diperbaiki yang mengakibatkan banyaknya korban korban kecelakaan lalu lintas," tutur Gilang.
Adapun demo tersebut berujung ricuh. Polisi menangkap sejumlah peserta aksi. Seorang polisi bahkan membanting FA.
Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang mengecam tindakan polisi yang membanting FA.
"Aliansi BEM se-Kabupaten Tangerang mengecam keras kepada aparatur kepolisian yang tadi pagi berbuat tindakan di luar SOP (standar operasi prosedur) karena rekan saya dibanting di sini," tutur perwakilan BEM se-Kabupaten Tangerang, Syaiful Bahri.
Syaiful berharap bahwa peristiwa tersebut jangan sampai terulang kembali.
Pihaknya sangat menyesali adanya peristiwa pembantingan mahasiswa oleh aparat kepolisian.
Pasalnya, menurut Syaiful, peserta aksi tidak merusak fasilitas umum saat demo. Mereka juga melaksanakan aksi secara damai.
Syaiful menyatakan, pihaknya bakal menggelar aksi solidaritas di depan kantor kepolisian atas terjadinya peristiwa pembantingan itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/13/19225691/ini-tuntutan-aliansi-bem-terhadap-pemkab-tangerang-dalam-demo-yang