Sebagian penerima bantuan BPTKLW mengaku akan menggunakan uang bantuan sebesar Rp 1,2 juta untuk menambah modal berjualan.
Salah satu penerima BTPKLW asal Pesanggrahan, Anan (36), mengatakan, dirinya merasa senang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia sendiri memiliki usaha warung kopi dan indomi.
“Alhamdulillah dapat bantuan Rp 1,2 juta. Saya pakai buat nambah modal belanja. Cukup membantu saya untuk modal jualan,” kata Anan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu.
Anan berterima kasih kepada pemerintah atas bantuan uang tunai yang diberikan. Ia mengaku ini bantuan uang yang kali pertama dia terima.
“Banyak terima kasih, ini bantuan bisa nambahin modal. Saya berharap akan ada lagi bantuan seperti ini,” lanjut Anan.
Penerima BTPKLW asal Kebayoran Lama, Nani (56), mendapatkan informasi adanya program BTPKLW dari anggota kepolisian di wilayah tempat tinggalnya. Ia memiliki warung yang menjual bawang dan sayur-sayuran.
“Alhamdulillah dapat Rp 1,2 juta rencananya buat nambah modal buat beli bawang, cabe, bawang putih sama bawang merah. Mudah-mudahan bisa berlanjut bantuannya,” kata Nani setelah menerima bantuan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, pihaknya sudah mendata 4.400 penerima bantuan dalam program BTPKLW yang terdiri dari PKL dan warung di Jakarta Selatan.
Program BTPKLW itu, lanjut Azis, merupakan bagian dari program pemerintah dalam memulihkan perekonomian PKL dan warung yang terdampak pandemi Covid-19.
“Polres Metro Jakarta Selatan dalam periode ini sudah mendata sebanyak 4.400 PKL dan warung. Sekarang dalam proses membagikan bantuan. Kami sudah mencapai sekitar 50 persen dari data yang kami kumpulkan dan verifikasi,” ujar Azis di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu.
Azis menambahkan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan program pemerintah tersebut kepada sekitar 3.000 warga. Penyaluran dilakukan di dalam kawasan Polres Metro Jakarta Selatan.
“Target Polres Metro Jakarta Selatan mendapatkan 4.400 orang. Saya coba bagi rata di setiap kecamatan, di tiap polsek, 440 orang,” tambah Azis.
Ia mengatakan, penerima bantuan dalam program BTPKLW sudah melalui tahap verifikasi. Proses pendataan dan verifikasi dilakukan anggota Bhabinkamtibas di setiap kelurahan di Jakarta Selatan.
“Kemudian data direkap oleh Bhabinkamtibmas, lalu dilaksanakan verifikasi apakah ada bantuan dalam bentuk lain atau belum pernah dapat bantuan, atau dagangannya seperti apa, itu yang diverifikasi. Verifikasinya bukan hanya usaha dan kegiatannya, tapi juga identitasnya dalam satu kegiatan tersebut,” tambah Azis.
Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 1,2 juta kepada PKL dan warung di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, bantuan uang tunai tersebut disalurkan melalui TNI dan Polri.
Program BTPKLW menyasar jutaan pedagang di seluruh Indonesia yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk di Jakarta.
Petugas Babinsa atau Bhabinkamtibmas setempat akan melakukan pendataan pelaku usaha sebagai calon penerima BTPKLW. Para pelaku usaha diminta untuk melampirkan data izin usaha, lokasi usaha, dan nomor induk kependudukan (NIK).
Bantuan akan diserahkan langsung oleh para petugas. Tanda terima bagi penerima bantuan dan disertai dokumentasi foto.
Adapun syarat penerima bantuan tunai tersebut seperti tempat usaha berada di wilayah PPKM Level 3 dan 4, calon penerima belum mendapat Bantuan Produktif Ulta Mikro (BPUM) dari Kemenkop UKM, serta melampirkan data izin usaha, lokasi usaha, dan NIK.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/14/09243471/terima-bantuan-tunai-rp-12-juta-di-polres-jaksel-penerima-alhamdulillah