Gedung transport hub Dukuh Atas merupakan gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 29 Maret 2018.
Transport hub yang dibangun di Jalan Blora, Menteng, Jakarta Pusat itu disebut-sebut akan menjadi simpang temu bagi transportasi umum, mulai dari bus transjakarta, area ojek daring, hingga penghubung ke Stasiun Sudirman.
"Nantinya akan ada koneksi ke Stasiun KCI Sudirman juga sehingga tempat ini menjadi ruang interaksi masyarakat yang nyaman sebagai ruang ketiga," kata William, Rabu (13/10/2021).
Gedung transport hub Dukuh Atas dibangun di atas tanah seluas 3.129 meter persegi dengan tinggi 11 lantai dan dua basement di atas lahan milik Perumda Pasar Jaya seluas 2.445 meter persegi.
Menurut William, gedung transport hub memiliki sedikit area parkir untuk kendaraan pribadi karena gedung tersebut berorientasi sebagai penghubung transportasi umum.
"Simpang temu ini juga meminimalisasi area parkir kendaraan pribadi dan mengutamakan area pejalan kaki. Simpang temu ini akan melengkapi infrastruktur TOD (transit oriented development) lainnya, yaitu jembatan penyeberangan multiguna serambi temu," ucap William.
Transport hub itu dibangun secara bertahap, dimulai penyelesaian untuk prasarana plaza transit hingga Oktober 2022 dan pengoperasian fitur bangunan dengan fungsi campuran pada Maret 2023.
Anies meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking transport hub Dukuh Atas pada Rabu kemarin.
Saat melakukan peletakan batu pertama, Anies berharap transport hub itu bisa mengangkat nama Jakarta sejajar dengan kota besar di dunia.
"Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa mencerminkan orientasi masa depan, yang diharapkan menjadi pemicu regenerasi perkotaan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia dan sebagai perwujudan dari liveable city," ujar Anies dalam keterangan tertulis.
(Penulis : Singgih Wiryono/Editor : Jessi Carina, Egidius Patnistik)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/14/11050961/transport-hub-dukuh-atas-dirancang-dengan-konsep-smart-building